Jumat 25 Jan 2019 08:34 WIB

Ini Posisi Tidur Paling Buruk untuk Kesehatan

Posisi tidur dapat memberi dampak besar bagi kualitas tidur.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi tidur tengkurap
Foto: Dokumen Republika
Ilustrasi tidur tengkurap

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Posisi tidur merupakan salah satu faktor yang memberi dampak besar bagi kualitas tidur. Dari beragam posisi tidur, ada satu posisi tidur yang buruk bagi beragam aspek kesehatan. Posisi itu adalah tidur tengkurap.

"Posisi tidur dapat memberi dampak besar bagi kualitas tidur Anda dan kesehatan Anda secara umum," kata National Sleep Foundation seperti dilansir Express.

Posisi tidur tengkurap memang dapat mengurangi dengkuran saat tidur. Akan tetapi, National Sleep Foundation mengungkapkan tengkurap merupakan posisi tidur paling buruk bagi kesehatan.

Orang yang terbiasa tidur tengkurap lebih berisiko terhadap nyeri punggung dan nyeri leher. Alasannya, posisi tidur tengkurap tidak menempatkan tulang belakang pada posisi netral.

Posisi tidur ini juga dapat membuat seseorang bangun dengan merasakan nyeri atau sakit di seluruh tubuh. Posisi tidur tengkurap pun dapat menyebabkan masalah pada saraf.

"Tujuh persen orang dewasa tidur dengan posisi ini," ujar National Sleep Foundation.

Selain itu, posisi tengkurap juga memberi tekanan pada otot-otot dan sendi. Tekanan ini berpotensi menyebabkan kebas, kesemutan, dan nyeri.

Akan lebih baik bila posisi tidur tengkurap dihindari. Namun, bila harus tidur dalam posisi tengkurap, upayakan posisi kepala menghadap ke bawah tidak ke samping agar jalur napas terbuka.

"Dengan dahi Anda disangga oleh bantal agar ada ruang untuk bernapas," ujar National Sleep Foundation.

Berlawanan dengan tengkurap, posisi tidur terbaik adalah tidur telentang. Posisi ini memungkinkan kepala, leher dan tulang belakang berada dalam posisi netral sehingga risiko nyeri punggung dan leher dapat dihindari. Posisi telentang juga dapat mencegah terjadinya acid reflux atau asam lambung. Hanya saja, posisi telentang dapat meningkatkan risiko mendengkur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement