Selasa 22 Jan 2019 13:34 WIB

Komplikasi Akibat Diabetes Kerap Berujung Kematian

Waspada bila bangun tidur dan kadar gula darah di atas 100 mg.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Ilustrasi Diabetes
Foto: dok. Farrer Park Hospital
Ilustrasi Diabetes

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Angka kematian akibat penyakit tidak menular di Indonesia semakin naik setiap tahunnya. Salah satunya adalah kematian dan disabilitas yang timbul akibat diabetes di Indonesia pada 2016. Angkanya tercatat mengalami kenaikan 38,5 persen sejak 2006.

Saat ini Indonesia menempati peringkat ke tujuh di dunia untuk jumlah penderita diabetes yang mencapai 10 juta orang. Prof Dr dr Sidartawan Soegondo, Sp.PD-KEMD, FINA, mengatakan seseorang dikatakan sakit gula atau diabetes bila kadar gula dalam darahnya tinggi. Disebut tinggi kalau gula darah puasa di atas 100 mg.

"Bila bangun tidur periksa kadar gula darah di atas 100 mg, hati-hati. Kalau di bawah 100 bisa tidur lagi. Apalagi bila gula darah puasa 126 mg, dia sudah bisa dikatakan sakit gula," ujarnya.

Untuk itu, Prof Sidartawan menyarankan seseorang dengan diabates atau diabetesi harus menurunkan gula darahnya untuk mencegah komplikasi. Targetnya penurunannya tujuh persen. Turunkan gula dengan gaya hidup dan pemantauan gula darah.

Bila tidak diturunkan gula darahnya, maka akan menimbulkan komplikasi. "Orang jarang meninggal karena sakit gula. Tapi meninggal karena komplikasi gula," katanya memperingatkan.

Komplikasi gula bisa menyerang pembuluh darah besar dan pembuluh darah kecil. Bila mengenai pembuluh darah besar, maka bisa kena otak, jantung dan kaki. "Kalau pembuluh darah otak tersumbat bisa strok. Kalau pembuluh darah di jantung tersumbat bisa serangan jantung. Bila pembuluh darah di kaki maka bisa amputasi. Kalau pembuluh darah besar yang kena bisa almarhum," ujarnya.

Sedangkan komplikasi yang mengenai pembuluh darah kecil akan berdampak apda mata, ginjal dan saraf. Memang tidak menyebabkan kematian, namun bisa membuat buta, membuat jadi menderita gagal ginjal yang akhirnya harus cuci darah, dan bisa sebabkan kesemutan seumur hidup. "Jarang orang sakit dan meninggal karena gula tapi dari komplikasi gula," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement