REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Unggahan waralaba makanan cepat saji KFC di Indonesia memecah pendapat warganet di media sosial. Sebelumnya, mereka meluncurkan kampanye yang mendorong pengunjung merapikan meja setelah selesai makan.
"Sejak kita kecil, kita telah diajarkan selalu membersihkan setelah kita makan. Namun, seiring berjalannya waktu, budaya ini menjadi lebih langka. Mari kita mulai budaya ini lagi! Mulai sekarang, mari mulai membersihkan setelah diri kita sendiri setelah kita makan!" begitu unggahan Facebook mereka pada 13 Januari, dilansir di Mashable, Ahad (20/1).
Terdapat sejumlah tanggapan atas gerakan KFC ini. Alasan mereka untuk tidak melakukannya sudah tidak asing lagi.
"Niat saya ketika makan di luar adalah untuk menghindari bersih-bersih (setelah saya makan), apa gunanya membeli ayam di luar jika saya masih harus melakukan pembersihan, saya lebih baik makan di rumah saja," ujar satu komentar.
Beberapa bahkan menuduh KFC Indonesia melakukan kampanye merekrut lebih sedikit pekerja sehingga menghemat uang. Seorang pria bahkan berani meminta KFC meninggalkan Indonesia dan pindah ke negara maju.
Namun ada beberapa orang Indonesia yang memang sudah memulai aksi ini sebelumnya. "Yey akhirnya KFC menyetujui masalah ini. Orang-orang biasa melihat saya aneh setiap kali saya merapihkan meja saya dan membuang sampah setelah makan di KFC, meskipun itu hal yang positif untuk dilakukan," kata @luisadian di Instagram.
KFC Indonesia tidak berharap kampanye ini akan menuai kontroversi, dan reaksi beragam yang diterimanya. "Kami mengunggah #budayabeberes di Instagram dan Twitter juga. Namun, itu menjadi viral di Facebook. Kami benar-benar terkejut unggahan menjadi viral seperti ini".