Rabu 16 Jan 2019 19:08 WIB

Hindari Kesalahan Ini Saat Diet Tinggi Protein

Konsumsi protein berlebihan akan disimpan menjadi lemak di tubuh.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ani Nursalikah
Ayam, salah satu bahan pangan sumber protein.
Foto: Flickr
Ayam, salah satu bahan pangan sumber protein.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bersamaan dengan olahraga kardio intensitas tinggi (HIIT), diet protein menjadi pilihan banyak orang ketika memilih menerapkan gaya hidup sehat. Bukan tanpa alasan keduanya disandingkan.

Konsumsi protein yang tinggi sangat memungkinkan pembentukan otot. Tidak hanya itu, makanan tinggi protein juga baik untuk rambut, hormon, tulang, dan kulit.

Namun, tidak banyak yang menyadari, sembarangan menerapkan diet protein juga tidak baik untuk kesehatan. Bisa jadi diet tersebut justru menganggu metabolisme dalam tubuh.

Disiarkan Cosmopolitan, berikut ini Co-founder Ancient Nutrition, Josh Axe, memaparkan apa saja kesalahan umum yang harus dihindari saat menerapkan diet tinggi protein.

Memilih sumber protein tidak sehat

Menurut Axe, beberapa protein ada yang membahayakan kesehatan. "Tidak semua sumber protein memiliki kandungan yang sama. Faktanya memang salmon, ayam dan daging mengandung nutrisi yang tinggi, namun proses memasak yang tidak tepat akan mengubahnya menjadi makanan yang berbahaya," ujar Axe.

Tidak hanya itu, memakan daging itu juga dikaitkan dengan sejumlah penyakit seperti jantung, dan kanker usus besar. Sumber protein yang aman untuk dikonsumsi adalah ikan laut, daging dari hewan pemakan rumput, unggas tanpa kulit, telur, dan susu.

Tidak memakan protein nabati

Selama ini orang lebih familiar dengan daging untuk mendapatkan protein. Padahal, protein juga bisa didapatkan dari tumbuhan seperti tempe, sayuran brokoli, bayam hingga kacang-kacangan.

Protein tumbuhan kaya akan beberapa vitamin dan mineral yang baik dan tidak bisa ditemukan pada daging. Selain itu, protein tumbuhan juga mengandung tinggi serat yang sangat bagus untuk kesehatan pencernaan.

photo
Tempe (ilustrasi).

Memakan terlalu banyak protein

Protein memang baik untuk tubuh, namun kalau berlebihan dengan menu yang sama juga tidak baik. Jika memakan protein lebih dari yang dibutuhkan, tubuh akan menyimpannya menjadi lemak. Ini tentunya akan berujung kenaikan berat badan. Selain itu, memakan terlalu banyak protein juga dapat memaksa ginjal bekerja lebih keras sehingga bisa membahayakan fungsi ginjal.

Kurang minum air putih

Katika mengonsumsi protein, tubuh akan mengubahnya menjadi asam amino yang mengandung senyawa nitrogen. Nitrogen yang berlebih akan dibuang oleh tubuh menggunakan cairan. Oleh karena itu, meningkatkan asupan air putih sangat penting saat menerapkan diet tinggi protein.

Tidak mengonsumsi makanan lain

Protein hanyalah salah satu nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Jangan lupa, tubuh juga membutuhkan jenis nutrisi lainnya seperti karbohidrat, dan lemak sehat. Bagi Anda yang menerapkan gaya hidup sehat, bisa memilih karbohidrat sehat. Beberapa diantaranya bisa ditemukan pada buah, sayur dan biji-bijian. Semuanya itu kaya akan kandungan antioksidan, vitamin, mineral, dan serat.

Tidak olahraga

Pada dasarnya olahraga dan protein merupakan kombinasi yang sempurna. Jadi, jika Anda menerapkan diet tinggi protein pastikan untuk melakukan aktivitas fisik juga. "Protein sangat penting untuk pembentukan otot. Hanya mengonsumsi makanan tinggi protein saja tidak akan bisa menghasilkan apa-apa untuk otot," ujar Axe.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement