Selasa 15 Jan 2019 05:52 WIB

Membahas Keuangan Rumah Tangga Bersama Pasangan

Kurangi ekspektasi berlebihan tentang uang agar potensi masalah berkurang.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Ijab kabul pernikahan.   (ilustrasi)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ijab kabul pernikahan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masalah finansial berkontribusi pada 22 persen perceraian di dunia. Tak jarang ekspektasi pasangan tentang uang membawa konsekuensi atas pernikahannya.

Setelah menikah, Anda dan pasangan bagai terikat hubungan kemitraan. Sebelum Anda berdebat atau frustasi dengan sikap serta perilaku pasangan terhadap uang, masuk akal untuk menyamakan visi berdua terkait finansial dalam pernikahan.

Anda perlu mengurangi ekspektasi berlebihan tentang uang untuk mengurangi potensi masalah di kemudian hari. Komunikasi, diskusi, dan negosiasi tentang rencana-rencana masa depan membuat pasangan menikah merasa lebih dekat.

Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menghilangkan perdebatan finansial dalam rumah tangga, dilansir dari Marriage.com.

Biaya pernikahan sederhana

Salah satu kesalahan terbesar yang banyak dilakukan pasangan adalah menghabiskan terlalu banyak uang di hari pernikahan. Ada banyak cara lebih bijaksana menggunakan uang saat baru memulai kehidupan rumah tangga.

Jauh lebih masuk akal untuk menetapkan anggara pernikahan sederhana. Pesta pernikahan hanya berlangsung sehari, sementara rumah tangga akan dijalani pasangan seumur hidup.

Jujur dan  terbuka

Membicarakan tentang kepemilikan uang pribadi setelah menikah bersama pasangan memang tak begitu nyaman dan menyenangkan. Namun, ini sangat penting untuk membuat rencana aksi yang jelas untuk mencapai tujuan hidup bersama.

Tanpa keterbukaan, Anda dan pasangan akan menghadapi masalah. Jika Anda baru memberi tahu pasangan belakangan, ini berpotensi menurunkan tingkat kepercayaan terkait finansial dengan pasangan.

Pastikan juga Anda jujur tentang utang yang mungkin masih harus dibayarkan setelah menikah, kebiasaan Anda membelanjakan uang, dan informasi terkait. Ini akan menciptakan fondasi finansial rumah tangga yang kuat di masa depan.

Rencana finansial jangka panjang

Ketika hidup bersama, pasangan perlu memiliki tujuan dan harapan finansial yang ingin diperjuangkan jangka panjang, apakah itu memiliki rumah, liburan ke luar negeri berdua, investasi untuk calon anak, melunasi utang, atau dana pensiun.

Kedua pasangan mungkin saja memiliki pandangan berbeda. Sehingga sangat penting menyamakan visi dan menyepakati tujuan keuangan yang ingin dicapai.

Menetapkan anggaran rumah  tangga

Sangat penting menetapkan anggaran rumah tangga dan anggaran pribadi setiap bulannnya. Dengan cara ini, tagihan belanja Anda tak akan membengkak.

Contoh kasusnya adalah menentukan biaya listrik yang dihabiskan, mematikan lampu pada jam yang sama, menghemat bahan bakar kendaraan, dan contoh lain yang bisa menjaga anggaran bulanan rumah tangga Anda. Anggaran pribadi juga perlu, supaya pasangan tidak merasa kehilangan hak-haknya setelah menikah.

Uang bukan satu-satunya faktor yang membahagiakan pernikahan. Namun, pengelolaan keuangan yang buruk bisa memicu konflik dan gangguan komunikasi pernikahan. Finansial dan rumah tangga berjalan beriringan dan tugas pasangan untuk menyelaraskannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement