Kamis 10 Jan 2019 06:45 WIB

7 Potensi Komplikasi Hamil Anak Kembar (2-Habis)

Ibu bisa melahirkan secara normal.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi Bayi Kembar
Foto: Foto : MgRol_93
Ilustrasi Bayi Kembar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang tua mendambakan keturunan kembar. Melihat dua makhluk kecil ciptaan Tuhan menggeliat di dalam boks bayi alangkah senangnya.

Namun, tahukah Anda? Memiliki anak kembar juga berisiko. Banyak anak kembar gugur di awal masa kehamilan, sering kali sebelum si ibu tahu dirinya mengandung janin kembar.

Laporan International Journal of Fertility menyebutkan kebanyakan anak kembar lahir prematur, kurang berat badan dibanding bayi lain, bahkan mengalami cacat lahir. Jika anak kembar terlahir cukup  bulan dan cukup berat, maka mereka akan sehat.

Mengandung janin kembar juga menantang bagi ibu. Ibu lebih mungkin terkena tekanan darah tinggi dan diabetes selama masa kehamilan. Ada kemungkinan juga ibu harus menjalani operasi caesar.

Jika Anda tengah mengandung janin kembar, beberapa perubahan gaya hidup dan perawatan pranatal perlu dilakukan. Ini untuk menghindari tujuh komplikasi berikut, dilansir dari Health Day, Selasa (8/1).

Cacat lahir

Cacat lahir sering terjadi pada kembar identik. Konsumsi asam folat selama masa kehamilan bisa membantu mencegah cacat tabung saraf. Laporan Jurnal The Lancet menyebutkan sekitar 10 persen kembar identik terlahir dengan cacat lahir, mulai dari masalah jantung, anggota tubuh kecil, salah satu kaki lebih pendek, club foot atau kelainan bentuk kaki dan pergelangan kaki, hingga dislokasi panggul. Namun, sebagian besar kondisi ini bisa diobati.

Risiko ibu

Dokter akan memeriksa kondisi ibu secara teratur untuk melihat tanda-tanda tekanan darah tinggi atau diabetes. Ketika terdeteksi dini, kedua kondisi ini bisa dikendalikan sebelum mengancam kehamilan.

Perawatan khusus

Dokter mungkin akan menyarankan ibu yang hamil kembar untuk mengurangi aktivitas berat pada pekan ke-20 dan 30 kehamilan. Dokter akan memantau ekstra jantung dan gerakan bayi, seperti tes ultrasonografi.

Dokter akan memeriksa detak jantung, gerakan bayi, dan volume cairan ketuban bayi. Jika terindikasi akan bersalin prematur, dokter mungkin akan memberikan obat khusus untuk mencegah persalinan prematur atau menggunakan kortikosteroid untuk mempercepat perkembangan paru-paru bayi.

Ibu bisa melahirkan bayi kembar secara normal. Namun, jika persalinannya sulit, jalan lahir terlalu sempit, salah satu atau kedua bayi sungsang, Anda mungkin harus menjalani operasi caesar. Bicarakan dengan dokter solusi terbaik untuk mempersiapkan persalinan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement