Kamis 10 Jan 2019 06:00 WIB

Mengenal Rubela Alias Campak Jerman

Dalam beberapa kasus, rubela pada ibu hamil mengakibatkan kematian janin.

Rep: MGROL116/ Red: Ani Nursalikah
Petugas menunjukan Vaksin Campak dan Rubella (MR) sebelum melakukan imuniasasi kepada anak di Puskesmas Darussalam, Banda Aceh, Rabu (19/9).
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rubela juga dikenal sebagai campak Jerman. Rubela adalah sejenis infeksi yang disebabkan oleh virus rubela. Infeksi ini menyebabkan ruam merah di seluruh tubuh.

Awalnya muncul di wajah lalu menyebar ke seluruh tubuh. Ini adalah penyakit menular. Kebanyakan menyerang anak-anak antara usia lima sampai sembilan tahun. Dalam kebanyakan kasus, gejalanya sangat ringan sehingga sulit dipahami orang jika terinfeksi virus tersebut.

Ruam menyebar setelah dua minggu dan dapat berlangsung selama tiga hari. Di beberapa kasua sering pula menimbulkan gatal. Namun, itu tidak umum terjadi bagi semua yang terkena seperti pembengkakan kelenjar getah bening. Pembengkakan dapat berlangsung hingga beberapa minggu, tergantung pada tingkat keparahan kondisinya.

Seperti yang disiarkan Boldsky, Selasa (8/1). Rubela umumnya menyebar melalui udara dan kontak fisik dengan seseorang yang terinfeksi. Infeksi ini biasanya tidak terlalu mengancam dan hilang dalam waktu seminggu.

Tetapi dalam kasus wanita hamil, kondisinya akan sangat parah karena dapat menyebabkan keguguran, perdarahan atau anak yang dilahirkan dengan sindrom ruben bawaan (CRS). Hal itu dapat terjadi jika wanita tersebut terinfeksi virus rubela selama periode awal kehamilan. Setelah minggu ke-20 kehamilan, rubela tidak menimbulkan tingkat bahaya kritis bagi wanita dan janin.

Gejala

Tanda-tanda infeksi yang ringan sering tidak diketahui, terutama pada anak-anak. Gejala-gejala rubela muncul antara dua atau tiga minggu setelah individu terpapar virus.

Gejala-gejalanya dapat berlangsung selama tiga hingga tujuh hari, termasuk ruam merah muda atau merah yang dimulai pada wajah dan menyebar ke seluruh tubuh, pilek atau hidung tersumbat, demam ringan dengan suhu 38,9 Celsius atau mata bagian bawah merah atau meradang, kelenjar getah bening membesar dan nyeri jika ditekan, sakit kepala, batuk, nyeri otot, dan nyeri sendi.

Penyebab

Infeksi tidak memiliki sejumlah agen tetapi satu agen. Virus ini sangat menular dan menyebar melalui udara atau melalui kontak fisik. Infeksinya menular, yaitu dapat berpindah dari satu orang ke orang lain melalui batuk atau bersin.

Saat bersin atau batuk, tetesan cairan dari hidung atau tenggorokan individu yang terinfeksi menyebar ke udara. Pada menghirup tetesan atau dengan menyentuh objek yang telah terkontaminasi oleh cairan sudah cukup bagi seseorang untuk bisa tertular virus rubela. Dalam kasus wanita hamil, infeksi dapat menyebar ke janin melalui aliran darah.

Seseorang dengan rubela akan menular untuk jangka waktu satu hingga dua minggu. Setelah itu ruam merah akan mulai bermunculan di wajah dan kemudian seluruh tubuh. Jadi, sebelum orang tersebut menyadari mungkin ia mengidap rubela, mereka dapat mempelajari gejala infeksi.

Diagnosis

Karena infeksi memiliki kesamaan dengan jenis infeksi lain yang disebabkan oleh virus, campak atau rubela akan didiagnosis oleh dokter Anda melalui tes darah. Tes darah dilakukan untuk memeriksa kemungkinan adanya antibodi rubela dalam aliran darah Anda. Dengan melakukan tes darah, dokter akan dapat memberi tahu apakah Anda kebal terhadap virus rubella dan memiliki virus atau tidak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement