REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang masuk dalam daftar siswa dengan penglihatan terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Seperti dilansir di Soranews 24, Jepang memiliki banyak sekali permainan ponsel berkualitas yang dapat menghibur para pemain selama berjam-jam. Menghabiskan terlalu banyak waktu menatap layar kecil yang terang bisa merusak penglihatan.
Data ketajaman visual yang dikumpulkan dari pemeriksaan fisik yang dilakukan antara April dan Juni tahun ini pada semua siswa sekolah dasar, SMP, dan SMA telah menjelaskan tren mengejutkan di kalangan anak muda Jepang saat ini. Secara khusus, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi mengungkapkan rekor tertinggi 25,3 persen dari 3,4 juta siswa gagal memenuhi tanda 1,0 dalam tes penglihatan.
Sebanyak 34,1 persen siswa sekolah dasar dan hingga 67,09 persen siswa sekolah menengah tidak memiliki visi 1,0, tertinggi dalam sejarah. Meski siswa sekolah menengah pertama tidak memecahkan rekor tahun ini, mereka masih mendekati 56,04 persen (dibandingkan dengan tahun lalu 56,33 persen).
“Menurut para ahli, ini dapat dikaitkan dengan peningkatan waktu yang dihabiskan untuk menatap layar yang disebabkan oleh penggunaan ponsel cerdas dan gim di ponsel,” ujar kementerian.
Reaksi warganet Jepang beragam karena beberapa merasa ragu ponsel memiliki efek mendalam pada penglihatan anak-anak. "Ada lebih banyak anak-anak yang tidak bermain game sama sekali, tetapi mengalami kemunduran penglihatan ketika mereka belajar sangat keras," ujar salah satu warganet.
Selain itu ada juga yang mengatakan merasa penglihatannya tiba-tiba semakin buruk ketika mulai belajar untuk ujian hingga terpaksa mengenakan kacamata. Menurutnya, itu karena semua yang dipelajari.
Ponsel pintar telah mengubah hidup kita menjadi lebih baik, tapi mungkin akan lebih bijaksana untuk beristirahat secara teratur agar mata beristirahat. Mempertahankan penglihatan yang sehat adalah salah satu hal terbaik yang dapat kita lakukan untuk tubuh kita.