Sabtu 22 Dec 2018 12:01 WIB

Drone Buat Puluhan Ribu Penumpang Batal Terbang

Tersangka penerbangan drone di Bandara Gatwick London belum ditangkap.

Rep: Noer Qomariah K/Antara/ Red: Indira Rezkisari
Penumpang menunggu di Bandara Gatwick, Sussex, Inggris. Drone yang terbang di bandara membuat seluruh aktivitas terpaksa dihentikan sementara. Pada Sabtu (22/12), Gatwick sudah dibuka kembali.
Foto: EPA
Penumpang menunggu di Bandara Gatwick, Sussex, Inggris. Drone yang terbang di bandara membuat seluruh aktivitas terpaksa dihentikan sementara. Pada Sabtu (22/12), Gatwick sudah dibuka kembali.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Musim liburan sudah sangat dekat di seluruh dunia. Puluhan ribu penumpang sayangnya terpaksa batal terbang dari Bandara Gatwick London selama dua hari. Bandara sempat ditutup setelah sebuah pesawat tanpa awak (drone) terbang secara ilegal di dekat bandara.

Polisi Inggris telah membuat daftar singkat kemungkinan pelaku dalam peristiwa pesawat tanpa awak yang telah mengakibatkan kekacauan dan penundaan di Bandar Udara Gatwick, London, demikian laporan harian The Telegraph. Polisi telah mengantongi gambaran mengenai pesawat tanpa awak. Gambaran diperoleh dari keterangan saksi mata yang telah memungkinkan para ahli memastikan model pesawat tanpa awak itu. Hingga saat ini para tersangka belum ditangkap.

Penerbangan yang berangkat dari Gatwick dihentikan sejak pukul 21.00 waktu London pada  Rabu (19/12) hingga 03.00 waktu London pada Kamis (20/12). Bandara tersebut kembali ditutup pukul 03.45 waktu London setelah pengamatan adanya drone lain.

“Ini adalah kegiatan yang telah dirancang untuk menutup bandara dan membawa gangguan maksimal menjelang Natal,” kata CEO Bandara Gatwick, Stewart Wingate dalam sebuah pernyataan, seperti yang dilansir dari Travel and Leisure, Sabtu (22/12).

“Kami bekerja sangat erat dengan polisi dan dinas keamanan untuk mencoba menyelesaikan masalah ini untuk penumpang,” ujarnya lagi.

Menurut laporan BBC, polisi setempat percaya bahwa serangan pesawat tak berawak adalah tindakan disengaja. Namun mereka tidak mempertimbangkan itu adalah tindakan terorisme. Polisi mencari operator drone dan kemudian akan mencoba menonaktifkannya.

Polisi juga tidak menembaki drone tersebut karena bahaya peluru nyasar. Pencarian menurunkan drone tersebut terbukti sulit.

“Setiap kali kami yakin dekat dengan operator, drone itu lenyap. Ketika kami ingin membuka kembali lapangan terbang, drone itu muncul kembali,” kata kepala kepolisian bersenjata di daerah itu, Justin Burtenshaw.

Gatwick adalah bandara tersibuk kedua di Inggris. Diperkirakan ada 11 ribu orang tak bisa terbang setelah bandara ini ditutup.

Penerbangan yang tiba di Gatwick telah dialihkan. Beberapa di antaranya dari Paris dan Amsterdam. Petugas bandara akan segera mengembalikan penerbangan para penumpang yang telah dialihkan segera setelah bandara dibuka kembali.

Pejabat bandara memprediksi layanan dari Gatwick akan terganggu hingga akhir pekan. Landasan pacu tidak akan dibuka kembali sampai Gatwick aman.

Ini yang disebut tindakan yang mengacaukan liburan semua orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement