REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Diabetes melitus tidak hanya disebabkan oleh lingkungan hidup yang tidak sehat. Selain faktor tersebut, stres juga dapat memicu seseorang terkena diabetes.
''Kami minta masyarakat menghindari stres karena bisa memicu munculnya penyakit diabetes itu,'' kata Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, dr Firman Rahmatullah di Lebak, Banten, Rabu (19/12).
Stres bisa menimbulkan diabetes karena adanya produksi hormon serotonin berkurang. Akibatnya, kata Firman, kemampuannya untuk meningkatkan produksi insulin juga menjadi berkurang. ''Hormon insulin pun akhirnya menjadi minim,'' katanya.
Selain itu, faktor lingkungan juga turut berpengaruh seperti hidup tidak sehat, merokok, minuman keras, dan mengonsumsi makanan cepat siap saji. Faktor lainnya yakni konsumsi gula berlebih, karbohidrat tinggi dan makan tidak teratur. Kurang bergerak atau olahraga serta sering begadang juga menjadi salah satu pemicunya.
Karena itu, pihaknya meminta masyarakat agar menghindari stres dengan cara rutin berolahraga, melaksanakan ibadah, mendengar musik kesukaan maupun kegiatan positif lainnya. ''Jika seseorang menghindari stres dan membudayakan hidup sehat, dipastikan tidak terjadi muncul penyakit diabetes,'' ujarnya.
Jika teridentifikasi positif diabetes dan belum mengalami komplikasi, maka seseorang harus segera mengendalikan gula darahnya melalui budaya hidup sehat dan tidak stres. Sebab, penderita diabetes membutuhkan terapi seumur hidup dan biaya cukup besar jika mengalami komplikasi dengan organ tubuh lain, seperti ginjal, jantung, mata,hipertensi dan stroke.
''Kami minta masyarakat yang menderita diabates agar meminum obat dengan teratur agar tidak mengalami komplikasi,'' katanya. Penyakit diabetes yang diderita seseorang, bisa berdampak terhadap rendah produktivitas juga kematian.