Senin 10 Dec 2018 14:47 WIB

Berlabuh ke Semende

Se berarti satu dalam bahasa orang Semende.

Rep: Mohammad Akbar/ Red: Indira Rezkisari
Se berarti satu dalam bahasa orang Semende.
Foto: Republika/Mohammad Akbar
Seorang ibu tengah menyangrai kopi robusta asal Semende

Tak lengkap rasanya perjalanan ke Semende jika sampai melupakan diri untuk menyeruput kopi. Promosi itu memang kerap disampaikan setiap kali berbincang-bincang dengan warga Semende yang ada di Muara Enim. Ya, Semende memang dikenal sebagai salah satu pemasok kopi dari Sumatera Selatan.

Kopi asal Semende umumnya berjenis robusta. Namun, dalam sepuluh tahun terakhir, para petani di Semende mulai membudidayakan kopi jenis Arabica. “Kopi Semende ini sudah banyak dikenal tapi memang belum maksimal dipromosikan secara lebih lebih luas,” kata Wakil Bupati Muara Enim, Juarsah.

Juarsah mengatakan tanaman kopi asal Semende ini bersifat endemik. Artinya, ketika tanaman kopi dari Semende ini dibudidayakan di tempat lain maka aroma yang dihasilkannya akan berubah. “Saya tidak begitu paham mengapa bisa sampai seperti itu,” ujarnya.

Jon Ismail, salah satu pemerhati kopi asal Muara Enim, mengatakan kopi Semende ini memang memiliki aroma yang kuat. Sayangnya, kopi asal Semende ini masih belum diolah secara maksimal, khususnya pada saat memasuki pascapanen. Padahal kopi jenis robusta dari Semende ini, kata dia, memiliki aroma yang tajam.

“Umumnya warga di Semende masih mengolah pascapanennya sangat alami sekali. Buat kopi, pengolahan semacam ini sangat berpengaruh terhadap cita rasa saat sudah diseduh,” kata pria pemilik kedai Duta Koffie di Muara Enim ini.

Jon mengatakan kualitas rasa kopi asal Semende sebenarnya sudah setara dengan kopi-kopi nusantara lainya seperti kopi Gayo, Flores, maupun Toraja. Bahkan dari banyak cerita masyarakat setempat, ia mengatakan muasal kopi Lampung ini sesungguhnya berasal dari Semende. “Jadi tinggal bagaimana mempromosikannya saja supaya kopi Semende ini lebih dikenal lagi secara luas di Indonesia,” ujarnya.

Terkait ikhtiarnya memasyarakat kopi Semende agar diterima secara lebih luas, Jon menyiapkan pula dalam beragam jenis. Bagi yang gemar jenis kopi yang pekat, ia sangat menyarankan untuk menikmati espresso robusta atau ristretto double, yakni pengemasan ekstrak kopi murni dengan durasi waktu seduh sekitar 12-15 detik. “Buat yang suka dengan rasa yang segar, saya juga sudah menyiapkan kopi secam, yakni dengan menambahkan rum halal dan soda. Ini sangat segar,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement