Rabu 05 Dec 2018 17:04 WIB

Putri NH Dini Berbagi Momen Bersama Terakhir dengan Sang Ibu

Anak bungsu NH Dini berhalangan hadir karena tidak mendapat tiket pulang.

Rep: bowo pribadi/ Red: Ani Nursalikah
Putri NH Dini, Marie Claire Lintang Coffin (berkacamata hitam)  saat memberikan penghormatan terakhir kepada ibundanya, di aula Santa Ana Wisma Lansia Harapan Asri, banyumanik, Kota Semarang, Rabu (5/12).
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Putri NH Dini, Marie Claire Lintang Coffin (berkacamata hitam) saat memberikan penghormatan terakhir kepada ibundanya, di aula Santa Ana Wisma Lansia Harapan Asri, banyumanik, Kota Semarang, Rabu (5/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Marie Claire Lintang Coffin mengaku memiliki firasat, saat kali terakhir bertemu ibundanya, NH Dini, dalam sebuah kesempatan liburan bersama beberapa waktu lalu. Menurutnya, beberapa waktu lalu ia sempat menghabiskan waktu beberapa pekan dalam sebuah liburan bersama keluarga, termasuk sang adik Pierre-Louis Padang Coffin.

“Saat itu, kami begitu menikmati kehadiran kami masing-masing. Ibu juga tampak senang bisa berada di tengah-tengah kami,” ungkapnya saat memberikan sambutan sebelum prosesi kremasi di Krematorium Yayasan Gotongroyong, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Rabu (5/12).

Baca Juga

Lintang, sapaan akrabnya, juga mengungkapkan empat hari sebelumnya sempat bertemu dengan NH Dini. Ibunya juga sangat gembira saat mengetahui dirinya tengah bertugas mengajar Bahasa Prancis di Bandung.

Ini hal menjadi berkah baginya karena pertemuan itu menjadi waktu yang istimewa bisa menghabiskan waktu bersama walaupun hanya untuk sejenak. Baginya, NH Dini merupakan sosok yang memiliki kepercayaan pada dunia ini.  Ibunya selalu berkata, segalanya terjadi untuk alasan tertentu.

Kepergian NH Dini memang mengejutkan tapi ini adalah jalan yang ia inginkan untuk pergi “Ia masih bersama kita, namun jalan inilah yang ia inginkan untuk pergi,” kata Lintang.

Ia juga menyampaikan permohonan izin adiknya, Pierre-Louis Padang Coffin yang tidak bisa bergabung di tengah kerabat dan ibundanya saat ini. “Saya berbicara mewakili adik saya, yang tidak bisa datang karena tidak bisa mendapatkan penerbangan ke Indonesia dan bersama di sini,” ujarnya.

Sebelumnya, ia tak kuat menahan haru melihat ibundanya sudah membisu dan terbungkus kain kafan. Ia pun menangis saat tangan kanannya menyentuh kening sang ibunda.

Lintang yang datang dari Bandung, sebelumnya disambut para kerabat. Begitu memasuki aula Santa Ana, Wisma Lansia Harapan Asri ia mulai tak kuat menahan tangis saat beberapa memeluknya dan menyampaikan ucapan belasungkawa.

Suasana haru berlangsung saat sulung NH Dini ini dibimbing memberikan penghormatan terakhir kepada sang ibunda. Air matanya pun meleleh di kedua pipinya saat ia melihat wajah NH Dini untuk yang terakhir kalinya.

Menurut salah satu kerabat, Aisa Jusmar, Lintang kebetulan bisa hadir dan memberikan penghormatan terakhir untuk sang bunda, yang memang tinggal jauh dari putra-putrinya. Kebetulan, selama dua tahun terakhir perempuan yang kini menetap di Kanada tersebut tengah bertugas di Bandung.

“Ia mewakili keluarga eyang untuk memberikan penghormatan terakhir,” ujarnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement