Jumat 30 Nov 2018 13:35 WIB

Ibu, Susu Formula tak Berbahaya Asal...

Susu formula dan ASI memiliki batas waktu untuk diberikan pada anak.

Rep: Santi Sopia/ Red: Ani Nursalikah
Anak minum susu formula di botol (ilustrasi).
Foto: Dokumen Republika
Anak minum susu formula di botol (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Air Susu Ibu (ASI) memiliki kandungan kaya nutrisi. Sayangnya, tidak semua anak beruntung bisa mendapatkan ASI eksklusif dengan berbagai alasan medis. 

Dokter spesialis anak Ariani D Widodo menerangkan kendati banyak mitos soal formula atau susu pertumbuhan ini, sejatinya bukanlah sesuatu yang berbahaya untuk anak. Ariani mencontohkan setiap susu, bahkan ASI sekalipun ada masa basi atau disarankan tidak lagi diberikan kepada anak jika sudah mencapai waktu tertentu.

Baca Juga

Susu formula (sufor) tidak berbahaya asal mematuhi aturan penyajiannya. "Sebenarnya tidak berbahaya. Kenapa misalnya di atas dua jam susu formula jangan diberikan lagi, itu bukan mitos karena susu paling disukai kuman, jadi kalau diberikan kuman sudah banyak," kata Ariani dalam acara Nutrition Masterclass Nestle Indonesia di Jakarta, Kamis (29/11).

Begitu juga ASI, menurut Ariani, yang boleh dibilang masih dalam kondisi layak jika tidak lebih dari delapan jam disimpan dalam botol. "Katakankan ASI sampai delapan jam, tapi jangan sampai titik akhirlah ya, ambil saja paling akhir enam jam misalnya. Kalau lebih ya sama saja kayak sufor saat dikeluarin dari kulkas," ujarnya.

Ariani menambahkan ASI mengandung nutrisi baik, mudah diserap dan juga mengandung zat probiotik. Zat probiotik ini juga ada yang disajikan oleh susu pertumbuhan.

Dengan teknologi pangan yang semakin canggih, zat probiotik bisa dibuat tidur, untuk kemudian bangun setelah diseduh oleh air hangat suam-suam kuku agar berfungsi saat langsung diminumkan kepada anak. "Nah ada yang namanya prebiotik atau makanannya probiotik. Biasanya bahan makanan alami yang mengandung prebiotik, seperti sayur-sayuran, gandum, bawang putih untuk sistem imun, asparagus, pisang juga bisa menunjang pertumbuhan probiotik," katanya.

Bahan-bahan alami itu dapat menghantarkan dan memperbaiki stabilitas lactobacillus saat melewati asam lambung. Asam lambung tidak hanya berfungsi mencerna makanan tetapi juga melindungi tubuh. Jadi dengan bahan alami ini, prebiotik akan dinetralisir dan lebih mudah diserap tubuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement