Ahad 25 Nov 2018 04:17 WIB

Angelina Jolie Suarakan Kekerasan Seksual dalam Perang

Angelina Jolie menilai kekerasan seksual dalam perang perlu jadi fokus utama.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ratna Puspita
Angelina Jolie
Foto: AP/Carlo Allegri
Angelina Jolie

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Angelina Jolie terus berjuang untuk korban kekerasan seksual dalam perang. Ia menilai masalah ini perlu mendapatkan fokus utama sebab merupakan masalah internasional yang mendesak.

"Mengubah sikap dan hukum, dan stigma yang menantang dan kekebalan hukum untuk kekerasan seksual di semua masyarakat kita adalah kerja seluruh generasi. Anda semua, kita semua bersama" ujar Jolie di Festival Fighting Stigma Through Film di London.

Fighting Stigma merupakan bagian dari kampanye Pencegahan Kekerasan Seksual (PSVI) yang lebih luas. Acara ini didirikan oleh Jolie bersama mantan sekretaris luar negeri Inggris William Hague pada tahun 2012.

Festival film ini menampilkan 35 film yang berfokus pada diskriminasi dan stigma sosial yang dihadapi oleh orang-orang yang selamat dari perkosaan zona perang dan bentuk-bentuk kekerasan seksual lainnya dalam konflik. Para pembuat film berasal dari 14 negara yang berbeda termasuk Suriah, Burma, Rusia, dan Nigeria.

"Saya hanya bisa membayangkan jenis kesulitan yang Anda hadapi sampai ke titik ini dalam hidup Anda," kata Jolie dengan hangat kepada para pembuat film yang berkumpul di British Film Institute di London Southbank, dikutip dari People, Ahad (25/11).

Jolie mengatakan, sejak awal, PSVI telah menyatukan orang-orang yang selamat, masyarakat sipil, dan ahli hukum dengan pemerintah untuk bekerja sama untuk melakukan perubahan. Pemerintah pun punya andil besar.

Hanya saja, bukan dengan memberi tahu masyarakat sipil atau orang-orang yang selamat apa yang perlu dilakukan. Namun, mendengarkan dan mendukung suara orang-orang yang paling terlibat secara langsung merupakan langkah strategis yang dapat dilakukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement