Rabu 21 Nov 2018 17:53 WIB

Stres Juga Punya Manfaat Positif Lho

Hidup tanpa stres tidak selalu lebih baik.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ani Nursalikah
Wanita Stres (Ilustrasi)
Foto: Timesofindia
Wanita Stres (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stres sering dipandang sebagai sensasi negatif yang datang dari hal-hal yang kurang baik pada tubuh atau pikiran. Padahal, stres pun bisa memiliki dampak positif.

Profesor psikologi di American University Kathleen Gunthert menyatakan, stres terjadi ketika seseorang merasakan ketidakseimbangan antara tantangan dan sumber daya yang mereka hadapi. Para peneliti telah mengidentifikasi dua jenis stres yang berbeda, ‘distress’ yang mengacu pada stres negatif seperti putus cinta dan ‘eustress’ yang mengacu pada stres positif, contohnya memulai pekerjaan baru.

Baca Juga

Stres kronis menurut American Psychological Association didefinisikan sebagai respons fisiologis atau psikologis untuk peristiwa stres internal atau eksternal yang berkepanjangan. Kondisi ini telah dikaitkan dengan makan yang tidak sehat, masalah kulit, ukuran otak yang lebih kecil, dan bahkan kemungkinan peningkatan penyakit kronis.

Namun, dalam dosis kecil, para ahli mengatakan, stres sebenarnya dapat memiliki beberapa efek positif. Sebuah studi 2013 yang dipublikasikan di Psychoneuroendocrinology mengungkapkan, tingkat kecil stres dalam keseharian, stres yang dapat dikendalikan atau eustress dapat membantu melindungi dari kerusakan oksidatif yang terkait dengan penuaan dan penyakit.

Meskipun stres yang tinggi dapat membuat motivasi menurun, sedikit saja bisa sangat membantu dalam memulai pekerjaan. Misalnya, stres tenggat waktu dapat membantu orang fokus dan lebih memperhatikan karena waktu hampir habis.

"Kita semua memiliki pengalaman mengatakan, 'oh saya harus melakukan ini dan itu' namun, tidak dapat menemukan motivasi untuk melakukannya sampai kita merasa tertekan karena itu adalah hari berikutnya dan tiba-tiba motivasi ada di sana," kata Gunthert, dikutip dari Time, Rabu (21/11).

Di samping itu, stres juga memaksa orang untuk memecahkan masalah. Artinya, ini mendorong seseorang membangun kepercayaan diri dan keterampilan yang penting untuk pengalaman masa depan. Dengan peningkatan ketahanan dan kepercayaan diri, orang cenderung merasa kurang terancam dan lebih mengendalikan situasi.

Menggunakan stres untuk menghadapi ketakutan atau tantangan juga dapat membantu mengatasi berbagai pengalaman alih-alih menghindarinya. Setelah menghadapi rasa takut, seseorang akan merasa lebih siap menanganinya di masa depan karena sudah mengalaminya.

photo

Salah satu manfaat stres yang paling mengejutkan adalah dapat membantu membangun hubungan interpersonal. Hal ini merupakan kunci bagi kesehatan secara keseluruhan.

"Hubungan sosial adalah salah satu faktor yang paling protektif terhadap masalah kesehatan fisik dan mental," kata Gunthert. 

Ketika orang merasa dicintai dan dipahami oleh orang lain, mereka merasa tidak sendirian dan terisolasi. Kelompok dukungan, misalnya, adalah tempat yang bagus bagi orang-orang berbicara tentang tekanan mereka dengan orang lain, yang membangun belas kasih. Hal ini pada gilirannya akan menciptakan hormon positif.

Dengan membuka diri satu sama lain, orang merasa lebih baik karena mereka dapat saling berhubungan satu sama lain dan memvalidasi perasaan mereka, menciptakan positif dari pengalaman negatif. Berbicara dengan teman dan keluarga dapat membangun dan memperkuat hubungan juga.

“Banyak persahabatan atau hubungan keluarga kami tidak akan sama jika kami tidak saling mendukung melalui beberapa waktu yang sulit,” kata Gunthert.

Hidup tanpa stres tidak selalu lebih baik. Dengan mendapatkan stres maka itu melatih hidup menjadi lebih bermakna karena ada proses pembelajaran yang dilakukan ketika itu terjadi.

"Hal-hal yang paling kita banggakan dan paling bermakna dalam kehidupan kita adalah rasa sulit. Jika kita menghapus stres, kita juga akan menghapus banyak makna dalam hidup kita," ujar Gunthert.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement