REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Realita menunjukkan tidak ada usia terbaik memiliki momongan. Jadi, Anda bisa berhenti memikirkan hal itu sekarang. Namun, fakta lain menunjukkan tubuh wanita tidak ada yang subur selamanya.
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menunjukkan wanita dilahirkan dengan kemampuan memproduksi satu hingga dua juta telur sepanjang hidupnya. Angka tersebut akan terus menurun seiring bertambahnya usia.
Begitu seorang gadis memasuki masa pubertas dan mulai melepaskan telur-telur tersebut selama menstruasi, dia bisa hamil sejak usia 10-14 tahun, menurut National Institutes of Health (NIH) AS. Kesuburan wanita mulai menurun saat berumur 32 tahun dan semakin rapuh setelah 37 tahun.
Tubuh wanita super subur saat remaja, mulai 15 tahun. Jadi, berbicara secara biologis, pada saat itu tubuh cukup matang untuk memiliki anak. Salah satu studi diterbitkan Jurnal Human Reproduction menunjukkan wanita yang berada di akhir usia 30 tahun berpeluang 50 persen lebih kecil untuk hamil dibanding wanita yang masih 20 tahunan.
Jika wanita hamil di usia 30-an, risiko kegugurannya lebih besar dan semakin tinggi di atas 35 tahun, menurut ACOG. Risiko wanita tersebut memiliki bayi dengan kelainan kromosom, serta bayi dengan down syndrome juga besar. Ada juga risiko bayi lahir prematur, preeklampsia, dan diabetes gestasional.
Namun, tidak semua kabar di atas menjadi mimpi buruk dan momok. Studi London School of Economics menemukan anak-anak yang lahir dari ibu usia 35-39 tahun cenderung mendapatkan skor lebih baik saat tes kognitif pada usia 10-11 tahun dibanding anak-anak yang lahir dari ibu muda. Mengapa? Ibu yang lebih tua sering kali memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi dan lebih mapan secara keuangan. Ini berkontribusi positif karena mereka memiliki anak-anak lebih cerdas.
Ginekolog pada umumnya menilai usia terbaik memiliki momongan adalah 20-an. Asisten Profesor Ginekologi dan Obstetri di Johns Hopkins University School of Medicine, Mindy Christianson mengatakan wanita paling subur usia 20-an, namun kebanyakan mereka menganggap itu bukan waktu terbaik memiliki anak.
"Ini karena menyangkut pilihan kehidupan pribadi mereka," kata Christianson, dilansir dari Cosmopolitan, Selasa (20/11).
Jika Anda ingin memiliki bayi setelah usia 20-an, dokter kandungan bisa melakukan evaluasi fisik lewat tes antimullerian hormone (AMH). Ini untuk memberi gambaran cadangan ovarium atau berapa banyak telur yang tersisa di tubuh Anda.
"Usia ideal untuk hamil secara umum adalah sebelum 37 tahun. Sekali lagi, semakin tua Anda, semakin sulit untuk hamil," kata Christianson.
Meski demikian, banyak juga wanita yang tak ingin memiliki anak. Sayangnya, kata Christianson ini tak bertahan selamanya. Ketika mereka ingin hamil, namun terlambat, mereka pada akhirnya menyadari betapa sulitnya mewujudkan mimpi tersebut.