Ahad 18 Nov 2018 22:44 WIB

Bantul Gelar Festival Sate Klatak

Sate klatak merupakan sate kambing yang ditusuk jeruji sepeda.

Satai klatak
Foto: Republika/Indira Rezkisari
Satai klatak

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Festival Sate Klatak De Paris digelar Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, di kawasan Pantai Parangkusumo. Festival menjadi upaya pemerintah mempromosikan pariwisata Nusantara di dalam dan luar negeri.

"Dengan adanya festival ini, diharapkan, dunia luar lebih yakin dan kenal sate klatak benar-benar makanan khas dari Bantul," kata Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto di sela kegiatan Festival Sate Klatak di Bantul, Ahad (18/11).

Menurut dia, festival sate klatak sengaja digelar dalam upaya untuk mem-branding kuliner asli khas Bantul tersebut. Seperti diketahui, sate klatak atau daging kambing merupakan makanan khas Bantul yang sentranya terdapat di daerah Pleret Bantul.

Sate klatak sebenarnya hampir sama dengan sate kambing pada umumnya. Bedanya sate klatak ini tidak ditusuk dengan bambu ketika dibakar, melainkan dengan jeruji sepeda dan disajikan dengan gulai tengkleng.

"Festival sate klatak ini baru pertama kali digelar, dan diikuti sebanyak 57 peserta yang terdiri dari pelaku usaha atau pedagang profesional, ibu-ibu PKK (pemberdayaan kesejahteraan keluarga), dan pelajar/mahasiswa," katanya.

Menurut dia, dari berbagai kategori yang ikut dalam festival sate klatak ini menjadi sebuah bukti bahwa kuliner sate klatak sangat dikenal dan digemari masyarakat Bantul.

"Jadi siapapun bisa membuat dan menikmati sate klatak sebagai sajian kuliner khas Bantul. Harapannya sate klatak bisa terkenal di kancah Nusantara dan internasional," katanya.

Kriteria dalam penilaian dari festival memasak sate klatak ini meliputi rasa, tampilan dan kostum dari masing-masing peserta. Untuk kriteria rasa dikedepankan cita rasa gurih, enak dan empuk.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement