REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID -- Sebuah penelitian mengungkapkan meminum kopi secara teratur diyakini dapat mengurangi risiko penyakit Alzheimer (penurunan daya ingat) dan penyakit Parkinson (gangguan syaraf otak). Penelitian yang dilakukan para ilmuwan di Krembil Brain Institute, Kanada, menyoroti dampak menguntungkan mengkonsumsi kopi yang dapat memberi kesehatan seseorang secara keseluruhan.
Para peneliti menggunakan kopi light roasted dan dark roasted tanpa kafein, untuk melakukan penyelidikan mereka. Peneliti mampu mengidentifikasi sekelompok senyawa dalam kopi yang disebut phenylindanes yang muncul selama proses pematangan kopi.
Fenilindan tidak hanya menyebabkan kepahitan yang dapat dikenali terkait dengan kopi, tetapi juga menghambat penggabungan protein amyloid-beta dan tau. Keduanya ditemukan di otak pasien yang menderita Alzheimer dan Parkinson.
Menurut pendapat peneliti, Ross Mancini, menyebut temuan ini sangat penting untuk pencegahan penyakit degeneratif tersebut. "Ini pertama kalinya ada yang menyelidiki bagaimana fenilindana berinteraksi dengan protein yang bertanggung jawab untuk Alzheimer dan Parkinson," kata Mancini seperti dilansir dari The Independet, Sabtu (17/11).
Selanjutnya, ia pun menyelidiki seberapa menguntungkan senyawa tersebut untuk memiliki kemampuan memasuki aliran darah, atau melewati penghalang darah-otak.
Co-director dari Krembil Brain Institute, Donald Weaver, juga menunjukkan pentingnya menggunakan bahan alami dalam penelitian.
“Apa yang dilakukan studi ini adalah mengambil bukti epidemiologi dan mencoba untuk memperbaikinya dan untuk menunjukkan bahwa memang ada komponen dalam kopi yang bermanfaat untuk menangkal penurunan kognitif," kata Donald.
Di sisi lain, para ilmuwan juga telah menyatakan bahwa lebih banyak penelitian perlu dilakukan sebelum kopi dapat digunakan untuk perawatan medis. “Sangat menarik. Tetapi apakah kami menyarankan bahwa kopi adalah obat? Sama sekali tidak,” kata Weaver.