Selasa 13 Nov 2018 14:06 WIB

Bali Sasar Wisatawan Rombongan Saat Low Season

Wisatawan rombongan bisa mendongkrak hingga 20 persen okupansi saat musim sepi.

Wisata Pulau Bali
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Wisata Pulau Bali

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pelaku pariwisata di Bali menggaet lebih banyak wisatawan yang melakukan paket perjalanan wisata secara rombongan untuk mengisi musim sepi kunjungan atau low season. Musim sepi biasanya terjadi pada periode November hingga 15 Desember 2018.

"Kami sasar group series terutama dari Cina dan Taiwan," kata Wakil Ketua Umum Asosiasi General Manager Hotel Indonesia (IHGMA) I Made Ramia Adnyana di Denpasar, Selasa (13/11).

Baca Juga

Selain menyasar wisatawan rombongan, pihaknya juga membidik wisatawan perorangan atau dua orang turis. Menurut Ramia, para pelaku pariwisata di Bali sudah melakukan promosi jauh-jauh hari di sejumlah negara termasuk di Cina untuk menyasar wisatawan rombongan tersebut yang biasanya datang menumpangi pesawat carter.

Dia menjelaskan wisatawan rombongan tersebut dapat mendongkrak sekitar 15-20 persen okupansi hotel saat musim sepi seperti saat ini yang biasanya berkisar 65 persen untuk hotel bintang empat dan lima. "Segmentasi wisatawan itu porsinya cukup besar biasanya di atas 10 persen dan maksimal 20 persen tergantung properti yang fokus ke group series," katanya.

Ramia yang juga general manager pada salah satu hotel berbintang di dekat Bandara Ngurah Rai itu menambahkan periode musim sepi kunjungan itu reguler terjadi setiap tahun. Musim ramai dan sangat ramai kunjungan diperkirakan akan kembali terjadi mulai 16 Desember 2018 hingga minggu pertama Januari 2019 yakni periode Natal dan tahun baru.

Meski demikian, periode musim sepi hunian di hotel, kata dia, juga dapat disiasati dengan menggencarkan program wisata MICE atau wisata konferensi. Pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia pada Oktober 2018, kata dia, mampu mendongkrak hunian hotel yang penuh 100 persen.

"Bali punya potensi besar menggaet bisnis wisata MICE. Kami harap pemerintah melihat potensi besar itu dan menyiapkan infrastruktur yang lebih maksimal dalam mengantisipasi kegiatan besar berikutnya dan dari aspek ekonomi juga memberi dampak signifikan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement