REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Tubuh yang sehat merupakan salah satu faktor penting untuk melakukan aktivitas sehari sehari. Maka dari itu, penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun tidak hanya kesehatan tubuh saja yang penting untuk dijaga, kesehatan gigi dan mulut juga wajib untuk diperhatikan.
Dokter Gigi Rumah Sakit Medika BSD Tangerang drg. Astri Mentari mengatakan di Indonesia, kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi masih tergolong rendah. Ini terlihat dari masih meningkatnya jumlah penduduk Indonesia yang memiliki masalah kesehatan gigi dan mulut.
Masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering ditemui yaitu di antaranya karies gigi atau gigi berlubang, pulpitis atau nyeri gigi yang didahului gigi berlubang, gingivitis atau gusi berdarah, bau mulut, dan gigi sensitif.
"Kesehatan gigi dan mulut masih menjadi prioritas kesekian bagi sebagian orang," ujar Dokter Astri, seperti dalam siaran pers.
Gigi dan mulut merupakan "pintu gerbang" masuknya bakteri atau kuman yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan pada organ tubuh lainnya. Di rongga mulut terdapat berbagai macam bakteri, bakteri aerob maupun anaerob, bakteri yang menyebabkan berbagai masalah kesehatan gigi dan mulut dapat menyebar ke organ lain pada tubuh melalui sistem peredaran darah.
Jutaan bakteri di dalam gigi yang berlubang dan gusi yang radang (gusi berdarah) dapat menyebar ke organ tubuh lainnya dan menyebabkan infeksi. lni erat kaitannya dengan fokal infeksi.
Astri mengatakan fokal infeksi adalah suatu infeksi lokal yang terjadi dalam jangka waktu lama (kronis), di mana hanya melibatkan bagian kecil dari tubuh yang kemudian dapat menyebabkan suatu infeksi atau gejala penyakit pada bagian tubuh yang lain. Menurut hasil penelitian disebutkan bahwa ada beberapa penyakit sistemik yang mempunyai hubungan langsung dengan kelainan gigi dan jaringan penyangga gigi (gusi dan tulang rahang) seperti penyakit Jantung yaitu arteriosklerosis dan endokarditis, diabetes mellitus, pneumonia bakterial (radang paru), dan strok.
"Selain itu, ibu hamil yang memiliki penyakit gusi memiliki risiko bayi lahir prematur dan berat badan yang kurang," ungkapnya.
Dokter Gigi Rumah Sakit Medika BSD Tangerang drg. Astri Mentari
Masalah kesehatan gigi dan mulut terjadi pada anak-anak maupun dewasa . Apabila dibiarkan maka akan mempengaruhi kualitas hidup. Hal ini dikarenakan adanya rasa sakit dan ketidaknyamanan yang akhirnya mengakibatkan gangguan makan, tidur, konsentrasi, dan terganggunya aktivitas sehari-hari.
Patah gigi bahkan kehilangan gigi bagian depan akibat trauma dapat menurunkan kepercayaan diri seseorang. Penyakit karies gigi atau gigi berlubang yang tidak
terawat dapat menimbulkan rasa sakit yang tidak tertahankan sehingga akan menyebabkan berkurangnya fungsi gigi dan mulut. Selain menjadi sulit untuk makan dan tidur, asupan gizi pun berkurang yang akhirnya pada anak-anak akan mengganggu pertumbuhan dan kesehatan secara umum.
Oleh sebab itu, menurut Astri, penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Dimulai dengan hal yang sederhana yaitu menyikat gigi dengan teratur setiap pagi dan malam sebelum tidur, menggunakan sikat gigi bulu halus dan pasta gigi berfluoride, dan pastikan seluruh permukaan gigi tersikat.
Menyikat gigi katanya, tidak perlu kencang dan lama yang terpenting pastikan sisa makanan tidak ada yg tertinggal di rongga mulut. Setelah menyikat gigi, kumur dengan air bersih sebanyak satu tangkup tangan, tidak perlu berkumur terlalu banyak agar fluoride dari pasta gigi masih menempel di gigi. Fluoride merupakan ion mineral yang baik untuk gigi sehingga lebih tidak mudah terkena karies gigi/gigi berlubang.
Hindari makan makanan manis dan asam secara berlebihan dan perbanyak makan buah dan sayur. Buah dan sayur memiliki kandungan air dan serat yang akan memberikan efek pembersihan terhadap rongga mulut.
Astri menambahkan, konsumsi air putih yang cukup juga akan meningkatkan jumlah produksi air liur yang selain berfungsi memberikan efek pembersihan gigi dan mulut. Air liur juga memiliki fungsi menetralkan kondisi rongga mulut yang asam akibat fermentasi sisa makanan dan bakteri di mulut. Kondisi asam ini yang memicu munculnya penyakit karies gigi atau gigi berlubang.
Kemudian rutin memeriksakan gigi dan mulut ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali. Dengan ini, masalah gigi dan mulut sejak dini dapat segera terdeteksi. Misalkan, apabila terlihat lubang kecil di gigi, dokter gigi akan segera melakukan penambalan.
Jika terdapat plak dan karang gigi, dokter gigi akan melakukan scaling atau pembersihan plak dan karang gigi. Plak dan karang gigi tidak bisa hilang hanya dengan menyikat gigi di rumah.
"Penanganan secara dini akan menghindari kasus penyakit gigi yang lebih parah sehingga biaya pengobatannya pun lebih hemat. Pemeriksaan rutin tidak hanya terfokus pada gigi dan gusi, lidah dan bagian lain dalam rongga mulut juga dapat diketahui kondisi kesehatannya," kata Astri.
Pemeriksaan rutin ke dokter gigi juga berfungsi sebagai deteksi dini untuk melihat kemungkinan munculnya penyakit serius lain pada rongga mulut, termasuk kanker. Dokter gigi akan memberikan saran untuk menemui dokter spesialis tertentu jika diperlukan pemeriksaan lanjutan.
Kombinasi dari perawatan gigi sederhana di rumah dan rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi akan meningkatkan kesehatan gigi dan mulut. Kondisi gigi dan mulut yang sehat dapat mencegah gangguan sistemik pada tubuh dan mengoptimalkan kualitas hidup.
"Kami para dokter gigi siap mengedukasi dan memotivasi anda untuk menjaga kesehatan gigi karena kesehatan gigi dan mulut merupakan aset penting untuk kesehatan anda secara keseluruhan," ujarnya.