Senin 12 Nov 2018 11:53 WIB

Lima Kesalahan Utama dalam Mengatur Pola Makan

Salah satu kesalahan fatal adalah mengira semua yang berbahan buah itu menyehatkan

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pelaku diet
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pelaku diet

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang bertanya-tanya mengapa berat badan tidak kunjung turun setelah mengikuti diet ketat dan rutin berolahraga.  Salah satu alasan yang mungkin adalah memilik konsumsi makanan yang hanya terlihat sehat.

Banyak makanan dan minuman mengandung lemak, gula atau garam yang tersembunyi dalam tampilan sehat. Hal ini yang membuat rencana penurunan berat badan tidak kunjung tercapai.

Berikut ini beberapa kesalahan yang sering dilakukan ketika mencoba mengurangi berat badan dengan cara memilih makanan, dikutip dari theconversation, Senin (12/11).

1. Semua salad baik

Sayuran memang baik untuk tubuh, namun, salad sering termasuk bahan lain. Jenis satu ini yang akan menaikkan jumlah kilojoule (kJ).

Salad Caesar terlihat hijau dan rimbun, coba lihat lebih seksama. Salad ini diisi dengan lemak tersembunyi dari daging (8g lemak/ 360kJ), keju parmesan (6g lemak/340kJ) dan saus salad krim yang dibasahi di atas (20g lemak/ 770kJ). Salad Caesar memberi 70 persen dari total asupan lemak harian untuk rata-rata orang dewasa dalam satu kali makan.

Setingkat dengan ini adalah salad pasta krim yang sering terlihat di acara barbekyu. Satu porsi makanan ini melayani hampir 920 kilojoule.

Lemak memberikan kilojoule tertinggi dari makanan. Berhati-hatilah terhadap dressing, saus, gravies dan makanan berlemak tinggi yang mungkin menambah kilojoule untuk porsi makanan.

2. Makan camilan 'sehat'

Orang Australia mengonsumsi lebih dari 30 persen jumlah kilojoule dari makanan diskresioner atau makanan "sampah". Jenis ini seperti biskuit, keripik dan cokelat. 

Camilan tersebut tidak memberikan sedikitpun nutrisi penting. Justru kebiasaan memakan camilan ini  yang perlu diubah untuk menurunkan berat badan.

Tapi, banyak orang membuat kesalahan dengan menukar makanan sampah dengan "makanan ringan sehat", seperti bar muesli dan bola protein. Meskipun ini diklaim sebagai makanan yang sehat dan organik, perlu diingat, camilan ini sering diproses dan berkalori tinggi.

Bar Muesli memang mengandung bahan-bahan sehat seperti gandum, kacang-kacangan dan biji-bijian. Namun, menempel semua bagian bersama untuk membentuk bar biasanya dicapai dengan bentuk gula. Sebuah yoghurt, buah, dan batang kacang dapat mengandung hingga 4,6 sendok teh gula.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement