Rabu 07 Nov 2018 05:00 WIB

Usia Ayah Ternyata Berisiko Terhadap Kelahiran Bayi

Semakin tua seorang ayah memunculkan beragam risiko ketika seorang bayi lahir

Rep: Nora Azizah / Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ilustrasi Ayah muda dan anak bayi
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ilustrasi Ayah muda dan anak bayi

REPUBLIKA.CO.ID, 

JAKARTA.- Penelitian dari Stanford University School of Medicine menyebutkan, usia seorang ayah meningkatkan risiko terhadap kelahiran bayi. Sebuah data yang menghubungkan kelahiran hidup bayi di Amerika Serikat (AS) dengan ayah yang berusia lebih tua memiliki korelasi peningkatan risiko, beberapa di antaranya bayi lahir dengan berat badan rendah dan kejang.

Laporan dari Science Daily menyebutkan, data tersebut bahkan menunjukkan bahwa usia ayah bisa memengaruhi kesehatan ibu selama kehamilan, khususnya risiko terkena diabetes. "Kami cenderung melihat faktor ibu dalam mengevaluasi risiko kelahiran," kata Profesor Urologi Michael Eisenberg, MD. Penelitian menunjukkan usia ayah berkontribusi terhadap kesehatan bayi.

Berdasarkan data lebih dari 40 juta kelahiran menunjukkan bahwa bayi yang lahir dari ayah usia 35 tahun ke atas berada pada risiko lebih tinggi. Secara umum semakin tua usia ayah maka semakin besar pula risikonya. Sebagai contoh, pria berusia 45 tahun berisiko mempunyai anak lahir prematur. Sementara ayah dengan usia 50 tahun atau lebih berisiko memiliki anak yang perlu masuk ke unit perawatan intensif neonatal.

Meski demikian para peneliti mengatakan bahwa angka-angka tersebut bukan alasan untuk mengubah rencana hidup memiliki anak. "Risikonya masih relatif rendah," lanjut Eisenberg. Sebagai gantinya ia melihat temuan tersebut sebagai sebuah aminisi informasi bagi orang-orang yang merencanakan berkeluarga. Para peneliti berharap bisa memberikan referensi bagi para pejabat kesehatan di pemerintahan.

Tahun lalu Eisenberg juga menerbitkan sebuah studi yang menunjukkan bahwa jumlah pria yang lebih tua dan menjadi ayah cukup meningkat. Saat ini, sekitar 10 persen bayi dilahirkan dari ayah berusia di atas 40 tahun. Angka itu meningkat mengingat empat dekade baru hanya sebanyak empat persen. "Pergeseran ini terjadi hampir di seluruh AS tanpa melihat lapissn ras atau pendidikan dan geografis," kata Eisenberg. Itu sebabnya akan jauh lebih bijak melihat risiko yang terjadi dikaitkan dengan penelitian. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement