Senin 05 Nov 2018 10:37 WIB

Terlalu Banyak Duduk? Bergeraklah Tiap Satu Jam

Duduk atau berdiri yang terlalu lama bis menyebabkan nyeri.

Rep: Santi Sopia/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi
Foto: Republika/Rizky Suryarandika
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duduk, berdiri atau berbaring terlalu lama jamak diketahui bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Gaya hidup saat ini juga sedikit banyak telah mempengaruhi kesehatan seseorang.

Contohnya terlalu banyak duduk saat bekerja, main gim, dan menonton televisi. Spesialis Bedah Saraf di Brain and Spine Bunda Neuro Center Jakarta Wawan Mulyawan menyarankan mereka yang terlalu lama duduk agar bangkit setidaknya tiap satu jam.

Baca Juga

"Duduk terlalu lama juga tidak baik, misal depan komputer, menulis. Kira-kira satu jam berdirilah. Jalan-jalan sebentar" ujar Wawan di Jakarta.

Sebaiknya, orang yang memiliki aktivitas terlalu banyak duduk juga memiliki alarm yang bisa mengingatkan mereka. Begitu pun berdiri terlalu lama juga berdampak kurang baik.

"Sama seperti berdiri terlalu lama juga nggak boleh," tuturnya.

Mana yang paling baik? Secara umum tentu berbaring karena gaya yang dihasilkan paling rendah dalam menekan pinggang. Kedua, berdiri yang tegak. Urutan ketiga, adalah duduk.

Namun, yang paling berat adalah berdiri atau duduk condong ke depan. Ini memberikan efek pada pinggang. Sedangkan gerakan paling berbahaya, yaitu rotasi.

Menurut dia, penelitian juga menunjukkan pemain golf, terutama yang amatir, kurang lebih 30 persen mengalami sakit dan membutuhkan penanganan serius. Wawan menambahkan, ada jenis nyeri pinggang yang membutuhkan penanganan dokter sesegera mungkin.

Brain and Spine Bunda Neuro Center Jakarta menawarkan teknik endoskopi, yaitu terapi menggunakan alat endoskopi yang berbentuk seperti selang elastis dengan lampu dan kamera optik. Tindakan ini menyembuhkan seperlunya, tidak mengganggu bagian tubuh sehat lainnya. Teknik ini disarankan bagi para pasien yang enggan atau cemas melakukan operasi.

Tetapi, Wawan mengatakan, ada juga yang rasa nyerinya hilang setelah minum obat warung, misalnya, atau dengan berisitirahat. "Kalau yang nyerinya sudah menjalar ke kaki, kambuhan, berbulan-bulan, itu sebaiknya segera ke dokter," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement