Selasa 23 Oct 2018 07:14 WIB

Memasak Bantu Suami Jauhkan Ketidakharmonisan Rumah Tangga

Perasaan diapresiasi oleh pasangan merupakan kunci kebahagiaan rumah tangga.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Memasak di dapur.
Foto: Max Pixel
Memasak di dapur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyaknya kasus perceraian biasanya disebabkan oleh ketidakharmonisan. Pemicu ketidakharmonisan kerap dimulai dari hal-hal sepele seperti kurangnya apresiasi suami pada sang istri.

Hal ini dibenarkan oleh Managing Director Nation Insight, Adrianto Reksodiputro. Menurutnya kurangnya apresiasi bisa menjadi gejala atau jalan masuk pertama konflik rumah tangga. Dalam beberapa kasus kebanyakan malah dipendam.

Baca Juga

Suami kerap lupa betapa besar perjuangan seorang istri untuk bisa merapikan rumah, memasak, bahkan menyuapi dan memandikan juga menidurkan anak. “Kurangnya apresiasi jelas punya tendensi ketidakharmonisan keluarga,” ujar Adrianto, di sela konferensi pers yang diinisiasi Kecap ABC bertajuk Sekarang Waktu Suami Untuk Memasak, di Jakarta, belum lama ini.

Hasil studi yang dilakukan oleh Nation Research 2018 yang mengindikasikan bahwa kurangnya apreasiasi terhadap pasangan dalam pernikahan memiliki dampak yang signifikan. Bahkan berujung dengan konsekuensi yang lebih ekstrim seperti perceraian.

Adrianto mengatakan survei digital ini menunjukkan seorang laki-laki yang bercerai mengakui bahwa seharusnya ia dapat melakukan lebih dalam pernikahannya. Bahkan termasuk membantu di dapur.

Lulusan psikologi UI ini mengatakan hal sepele lainnya yang bisa dilakukan adalah ucapan terima kasih. Hingga soal budaya yang tidak mengajarkan laki-laki berbagi peran di dapur menyiapkan masakan keluarga.

"Laki-laki yang mulai belajar masak juga jangan dianggap remeh, beri apresiasi pada mereka. Apapun bentuknya tapi yang ditunjukkan bahasa kasihnya. Antara perempuan dan laki-laki bisa saling mengisi peran," tutur Adrianto.

Indra Noveldy, konsultan pernikahan, juga memberikan saran yang sama. Agar menjadi suami yang ideal, ada baiknya suami mengucapkan kata-kata pendukung seperti pujian untuk istri. Misalnya, mengucapkan terima kasih karena sudah menidurkan anak-anak.

Hal sepele tersebut merupakan bentuk pernyataan cinta suami kepada istri. “Pasangan kita butuh. Kita sering tidak sadar pasangan butuh diapresiasi,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement