Kamis 18 Oct 2018 15:36 WIB

Bedah Minimal Invasif Minimalisir Bekas Jahitan

Dengan luka operasi kecil maka pasien akan merasakan nyeri pascabedah yang minimal.

Tindakan operasi bedah minimal invasi di Rumah Sakit Medika BSD Tangerang.
Foto: Medika BSD Tangerang
Tindakan operasi bedah minimal invasi di Rumah Sakit Medika BSD Tangerang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bedah konvensional atau operasi terbuka adalah tindakan operasi yang menggunakan sayatan besar untuk menjangkau bagian tubuh yang perlu dioperasi. Namun kini ada metode yang disebut bedah minimal invasif atau bedah laparoskopi.

Dokter Spesialis Bedah Umum Rumah Sakit Medika BSD Tangerang dr Ronald Nurjas, Sp.B FINACS mengatakan, dalam tindakan bedah minimal invasif dibuat sayatan yang sangat kecil untuk memasukan alat-alat bedah khusus. Sebuah kamera video dan sumber cahaya yang disebut laparoskop digunakan untuk melihat bagian yang perlu dioperasi melalui layar monitor.

Seluruh operasi dilakukan dengan instrumen kecil yang dilewatkan melalui tabung kecil (trokar) yang dipasang pada sayatan tersebut sebagai akses instrument. Jenis tindakan Minimal invasif di antaranya Laparoscopic Cholecystectomy atau pengangkatan kandung empedu dengan cara bedah laparaskopi, Laparoscopic Appendectomy atau pengangkatan usus buntu dengan cara bedah laparaskopi, Laparoscopic Adhesiolysis atau melepaskan perlekatan usus dengan cara bedah laparoskopi, Laparoscopic Diagnostic atau diagnosa penyakit dengan caralaparoskopi yang berada di rongga perut.

Dokter Ronald mengatakan, keuntungan bedah minimal invasif yaitu pascatindakan bedah minimal invasif, spesialis bedah hanya membutuhkan lubang-lubang kecil untuk melakukan tindakan operasi. Sebagai hasilnya luka operasi yang ditimbulkan kecil (berkisar 0,5 - 1 cm).

Dengan luka operasi kecil maka pasien akan merasakan nyeri pascabedah yang minimal dan penyembuhan luka yang relatif lebih cepat. "Organ usus tidak disentuh oleh tangan operator spesialis bedah, sehingga pemulihan peristaltik usus (pergerakan usus) lebih cepat dengan demikian pasien lebih cepat mendapat minum atau makan," ujarnya seperti dalam siaran pers.

photo
Tindakan operasi bedah minimal invasi.

Laparoscopy Cholesistectomy untuk pengangkatan kantung empedu & batu empedu Spesialis bedah akan menggunakan instrumen-instrumen lainnya untuk memotong dan mengangkat kantung empedu. Kantung empedu akan di keluarkan melalui sayatan kecil tersebut.

"Hasilnya pasien akan merasakan sakit yang minimal setelah operasi dan waktu pemulihan serta waktu perawatan di rumah sakit," kata Dokter Ronald.

 

Ada pula Laparoscopy Appendictomy untuk pengangkatan usus buntu. Usus buntu di potong dan diikat dengan instrumen khusus dan di keluarkan melalui sayatan kecil, sehingga akan meminimalisir nyeri.

"Dari sisi kosmetik jauh lebih baik karena luka operasi yang kecil mengakibatkan parut bekas operasi hampir tak terlihat," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement