REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah ibunya meninggal dunia, Isa dikirim ke panti asuhan khusus yatim piatu pengungsi Suriah di Turki. Kekalutan dan kesedihan karena tercerai-berai dari keluarga membuat remaja 14 tahun itu sulit bergaul dengan anak-anak lain.
Penghuni panti asuhan lainnya pun memiliki kisah serupa. Dua remaja yang lambat laun dekat dengan Isa, yakni Ahmad dan Motaz, juga merasakan kehilangan besar di balik senyum mereka. Ayah Ahmad menghilang di Suriah sementara ibu Motaz yang menikah lagi meninggalkannya di panti asuhan.
Meski punya karakter dan tujuan berbeda, ketiga remaja itu berbagi satu kesamaan: ingin hengkang dari panti asuhan. Mulai dari bolos sekolah sampai mencari uang di jalanan, mereka mencoba berbagai cara untuk bisa mengupayakan hidup baru.
Film arahan sutradara perempuan Aida Begic ini sukses membuat penonton terharu dan terhenyak di kursi. Sepanjang 96 menit durasi, film sama sekali tidak mengeksploitasi tangis dan kesedihan, tapi kemuraman anak-anak terekam jelas pada layar.
Aida Begic.
Begic yang berasal dari Bosnia sengaja mengangkat kisah pengungsi Suriah di Turki. Pada 2015, dia bertandang ke sebuah panti asuhan dan berjumpa dengan Isa, Ahmad, dan Motaz. Dia tersentuh mendengar kisah mereka dan memutuskan membuat film tentang anak-anak itu.
Isa, Ahmad, dan Motaz berperan sebagai diri sendiri dalam film, namun dengan detail kisah yang disamarkan dalam kerangka fiksi demi kepentingan privasi. Anak-anak panti asuhan lainnya pun dilibatkan, dengan melatih kemampuan akting mereka.
Saat dijumpai di malam pembukaan Madani Film Festival, Rabu (17/10), Begic mengatakan film Never Leave Me didedikasikan untuk anak-anak pengungsi Suriah. Film juga bertujuan meningkatkan kepedulian terhadap anak yatim piatu di seluruh dunia.
"Ada sangat banyak yatim piatu, baik karena perang atau orang tuanya tewas karena hal lain. Ini adalah kisah yang sedih, tragedi yang dihadapi generasi muda. Namun, memfilmkannya menjadi sebuah proses penyembuhan bagi mereka," ujar Aida.
Film ini dipilih sebagai pembuka Madani Film Festival di Jakarta, yang berlangsung mulai 17-21 Oktober 2018. Never Leave Me juga menjadi perwakilan Bosnia untuk kategori "Film Berbahasa Asing Terbaik" di Academy Awards ke-91 mendatang.