Rabu 14 Aug 2019 18:43 WIB

Film Hayya Tayang di Bioskop 19 September

Film Hayya mengenalkan Palestina sebagai saudara Indonesia.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Indira Rezkisari
Ustaz Erick Yusuf dan Asma Nadia saat berbincang tentang film baru yang akan launching September mendatang di Republika, Rabu (14/8).
Foto: Republika/Elba Damhuri
Ustaz Erick Yusuf dan Asma Nadia saat berbincang tentang film baru yang akan launching September mendatang di Republika, Rabu (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film Hayya karya rumah produksi Warna Pictures akan mulai tayang di bioskop-bioskop Indonesia pada 19 September 2019 mendatang. Penulis Asma Nadia yang juga terlibat sebagai produser sekaligus salah satu pemeran film Hayya mengajak masyarakat untuk menonton film ini di hari pertama tayang.

Film bergenre drama yang dikemas dalam nuansa Islami ini diarahkan oleh sineas Justis Arimba yang didapuk sebagai sutradara sekaligus produser film ini.

Baca Juga

"Salah satu cara membantu film-film baik dan berkualitas bagi keluarga adalah dengan menonton di hari pertama tayang. Karena jumlah penonton di hari pertama akan menentukan apakah layar bioskop akan ditambah atau tidak," kata Asma di kantor Republika di Warung Buncit, Jakarta, Rabu (14/8).

Asma mengatakan, film ini mengenalkan tentang Palestina sebagai saudara Indonesia dan konflik yang terjadi di sana kepada anak-anak muda di negara ini. Ia berharap dengan menonton film ini, tumbuh kepedulian terhadap anak yatim dan kecintaan serta semangat membela terhadap Palestina. Tidak hanya mengangkat tentang isu kemanusiaan, menurutnya, film ini juga mengangkat tentang kisah cinta dan konflik perasaan di dalamnya.

Ada sejumlah tokoh yang memerankan film ini, di antaranya Fauzi Baadila, Adhin Abdul Hakim, Meyda Safira, Hamas Syahid, Fajar Lubis dan Asma Nadia. Untuk menarik kaum milenial, film ini juga menggandeng aktris dan YouTuber Ria Ricis.

Asma menuturkan, film ini mengisahkan tentang Rahmat yang diperankan oleh Fauzi Baadilah dengan sangat berkarakter. Di film ini, Rahmat merupakan seorang jurnalis yang telah hijrah. Namun, ia merasa dihantui oleh perasaan bersalah atas dosa-dosanya di masa lalu dan merasa perlu melakukan sesuatu dalam proses hijrahnya.

Rahmat memutuskan untuk menjadi relawan kemanusiaan di berbagai wilayah Indonesia yang terkena bencana. Namun, ia tak kunjung merasa puas. Sehingga Rahmat akhirnya mengikuti misi kemanusiaan untuk menjadi relawan di Palestina.

Saat bertugas di tengah nuansa konflik dan penyerangan itulah, Rahmat bertemu sosok anak kecil bernama Hayya. Hayya merupakan yatim piatu akibat konflik di Palestina. Hayya rupanya mampu membuat Rahmat jatuh sayang dan kemudian memutuskan untuk mengasuhnya.

Momen-momen selama di Palestina ini membekas baik bagi Rahmat maupun Hayya. Konflik perasaan itu berlanjut hingga ke Tanah Air. Hayya bisa sampai ke Indonesia dan kemudian diasuh kembali oleh Rahmat.

Namun, hal ini rupanya menjadi dilema besar bagi Rahmat yang tengah menuju pernikahan dengan calon istrinya yang diperankan Meyda Safira. Rahmat pun berusaha mencari pengasuh yang bisa membantu mengurus Hayya di Indonesia.

Asma mengatakan, film Hayya adalah karya kedua Warna Pictures, setelah sebelumnya merilis 212: The Power of Love pada Mei 2018 lalu. Film ini dibuat dari kolaborasi sejumlah produser di antaranya Asma Nadia, Ustaz Erick Yusuf, Imam T Saptono, Oki Setiana Dewi dan suami, serta Helvy Tiana Rosa.

Asma berharap film ini bisa sampai ke banyak masyarakat Indonesia. Sehingga, kata dia, Warna Pictures bisa membuat film-film lain yang ramah keluarga di tengah gempuran film horor yang saat ini tengah menjadi tren.

"Mudah-mudahan film ini bisa menjadi alternatif tontonan yang bisa dinikmati keluarga Indonesia, yang menjadi suguhan yang tidak hanya menghibur tetapi juga menyentuh," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement