Ahad 07 Oct 2018 16:41 WIB

Kreativitas Masyarakat Penting dalam Gali Potensi Wisata

Salah satunya ide masyarakat Desa Tulakadi, Belu, Atambua

tari Tebe Atambua
Foto: ist

Nama tersebut sengaja diberikan oleh masyarakat untuk menghormati dan mengenang kehadiran Presiden yang bercengkrama dengan warga di bawah pohon tersebut usai Presiden meninjau PLBN Motaain pada 20 Desember 2014 silam. Selain bercengkrama, saat itu Presiden Jokowi juga memberikan bantuan berupa uang kepada warga dan berpesan agar masyarakat memanfaatkan uang itu dengan baik.

Untuk menghargai dan mengenang momen tersebut, masyarakat bersama personel TNI yang bertugas di Perbatasan RI-Timor Leste membuat satu monumen kecil. Yakni berupa susunan batu dengan bentuk tempat duduk dan memberi nama pohon asam itu sebagai pohon asam Jokowi. Warga juga berkeinginan untuk membangun sebuah patung gambar Presiden Jokowi.

"Keinginan membuat gambar patung itu kemudian disampaikan kembali ke Menteri Pariwisata Arief Yahya yang melakukan kunjungan kerja ke Atambua, Kamis dan Jumat lalu," ujar Guntur Sakti.

Guntur mengatakan, Menteri Pariwisata yang melihat langsung potensi dan mendengar berbagai ide kreatifitas masyarakat Desa Tulakadi menyambut baik ide-ide yang disampaikan. Termasuk ide membangun gambar patung Jokowi dekat dengan pohon asam Jokowi.

"Kementerian pariwisata tentunya mendukung ide-ide dari masyarakat dalam mengembangkan potensi wisata yang ada di daerahnya. Tidak hanya di Desa Tulakadi, namun juga berbagai daerah di Indonesia. Ide yang datang dari warga tentunya akan lebih sustain karena masyarakat akan terlibat langsung dan terus menjaganya," ujar Guntur Sakti.

Khusus untuk ide gambar patung Jokowi, Guntur mengatakan, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyampaikan bisa dibuat seperti patung manekin seperti yang ada di beberapa terminal bandara yang banyak dijadikan masyarakat spot foto.

"Ini tentu jadi pariwisata baru sehingga perlu kreativitas dari masyarakat. Pak Presiden sudah pernah ke sini sehingga itu kesempatan untuk menjadikannya sebagai ikon baru," ujar Guntur Sakti.

Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam kunjungan kerja ke Atambua selama dua hari pada Kamis (4/10) dan Jumat (5/10) mengatakan akan memperkuat pariwisata perbatasan (cross border tourism) untuk mencapai target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara dan 275 juta pergerakan wisatawan nusantara di 2019.

Jika tahun 2018 ini pariwisata perbatasan diperkirakan menyumbang 18 persen dari total kunjungan wisman, maka di tahun depan ditargetkan naik menjadi 20 persen atau sekitar 3,4 juta dari total 20 juta target wisman.

"Kita ingin jadikan Atambua sebagai destinasi utama cross border tourism setelah Kepri (Kepulauan Riau)," ujar Menpar Arief Yahya.

Keberadaan Desa Tulakadi, ujar Arief Yahya, dengan berbagai potensinya tentu akan semakin memperkuat daya tarik wisata yang ada di Atambua sebagai penyumbang wisatawan cross border.

NTT tahun ini ditargetkan sebagai penyumbang wsiman crossborder area kedua setelah Kepulauan Riau (Kepri). NTT ditargetkan menyumbang wisman sebesar 1.635.354 pada 2018, satu tingkat lebih kecil dibawah Kepri yang tahun ini ditargetkan menyumbang wisman sebesar 2.187.000.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, wisman Timor Leste pada periode Januari hingga Juli 2018 sudah mencapai 1.005.600. Naik 89,16 persen atau 531.600 wisman dibanding periode yang sama di tahun lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement