REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pebulu tangkis legendaris Indonesia, Susy Susanti, memiliki banyak kisah yang menarik diungkap. Perjalanan hidupnya kini dirangkum dan diwujudkan menjadi film layar lebar.
Sinema berjudul Susy Susanti: Love All akan tayang pada 2019 dan sedang dalam tahap pengambilan gambar. Untuk merampungkan skenario filmnya, terdapat lima penulis sekaligus yang dilibatkan.
Tim penulis adalah Syarika Bralini, Raymond Lee, Raditya, Daud Sumolang, dan Sinar Ayu Masie. Mereka bersama-sama menyusun skenario mengenai Susy, sang peraih medali emas di Olimpiade Barcelona 1992.
"Ada sangat banyak sudut yang bisa diangkat dari kehidupan Susy Susanti. Tugas kami mencari apa yang bisa merangkum perjalanan dengan cukup," kata Syarika, salah satu penulis naskah.
Tim melakukan riset lewat wawancara langsung dengan sang atlet dan menyimak dokumentasi mengenai kiprah Susy. Selanjutnya, mereka merangkai adegan sedemikian rupa dan berupaya agar cerita tidak menggurui.
Secara universal, kisah Susy adalah cerita tentang seorang warga negara yang ingin membanggakan negaranya. Film juga mengeksplorasi sosok sentral Susy, baik cintanya kepada keluarga dan badminton.
"Ada sisi berlapis-lapis dari aspek hidup seorang Susy Susanti. Yang paling mengikat dan mendefinisikan cerita adalah cinta warga negara terhadap negaranya," ujar Syarika.
Film ini mengisahkan riwayat hidup Susy, film tentunya tak bisa lepas dari sang suami, pebulu tangkis Alan Budikusuma. Pada Olimpiade Barcelona 1992, baik Susi maupun Alan sama-sama mendapatkan medali emas untuk Indonesia.
Karakter Susy dan Alan dalam film diperankan aktris Laura Basuki dan Dion Wiyoko. Deretan pemain lain yakni Chew Kin Wah, Lukman Sardi, dan Muhammad Farhan. Sutradara Sim F dipercaya mengarahkan film.
Susy Susanti: Love All merupakan film layar lebar pertama Sim F yang belasan tahun berpengalaman menggarap iklan televisi dan video musik. Proses pengambilan gambar sudah berlangsung sejak Agustus 2018.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
