Senin 17 Sep 2018 12:57 WIB

Tidur 6-7 Jam Semalam Baik untuk Kesehatan Jantung

Menurut peneliti terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur tidak baik untuk jantung.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Yudha Manggala P Putra
Perempuan tidur. Ilustrasi
Foto: Health
Perempuan tidur. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia sebagai makhluk hidup. Tidak hanya sebagai kebutuhan pokok, tidur dengan durasi dan waktu yang tepat memberikan dampak yang baik bagi kesehatan tubuh.

Para peneliti mengatakan tidur selama enam sampai tujuh jam setiap malam memiliki manfaat yang besar terhadap jantung. Namun, jika kurang atau lebih dari itu dapat meningkatkan risiko penyakit arteri koroner atau stroke.

Sebuah studi yang dipresentasikan di Europiam Society of Cardiology Congress di Munich mengindikasikan kekurangan atau pun kelebihan waktu tidur harus dihindari demi kesehatan jantung yang optimal.

"Penelitian kami menemukan bahwa terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur tidak baik untuk jantung," kata Dr Epameinondas Fountas, peneliti dari Onassis Cardiac Surgery Centre di Atena, dikutip The Guardian.

Fountas mengakui masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut penyebab hal itu saling terkait. Namun, dia memastikan bahwa tidur mempengaruhi proses bilogis seperti metabolisme glukosa, tekanan darah dan inflamasi yang semuanya merupakan dampak dari penyakit kardiovaskuler.

Fountas bersama tim peneliti mengambil data dari lebih dari satu juta dewasa. Dibandingkan dengan orang dewasa yang tidur enam sampai delapan jam semalam, orang yang kurang tidur dari itu berpotensi meningkatkan risiko hingga 11 persen, sedangkan yang lebih lama tidurnya risiko meningkat sampai 33 persen.

Sementara itu Emily McGrath, perawat penyakit jantung senior dari British Heart Foundation mengatakan diperlukan alarm khusus bagi tubuh agar tidur tidak berlebihan atau kekurangan. "Durasi tidur yang tidak tepat berdampak negatif pada kualitas hidup, bahkan bisa berkontrobusi pada permasalahan jantung," kata McGrath.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement