REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Ada cita-cita yang diwujudkan, ada cita-cita yang dibuang, ada cita-cita yang disimpan dalam laci, demi kelak dibuka kembali. Waktuku sendiri akan tiba saat laci itu kubuka," kata Ainun penuh ikhlas.
Penggalan syair itu dibawakan dalam pementasan "Opera Ainun" yang berlangsung di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Selama dua hari, yakni Sabtu-Ahad (15/9-16/9), terdapat total empat pementasan berdurasi 135 menit dengan jeda 15 menit.
Pertunjukan yang dipromotori Lima Dimensi Production (LiDi) itu menampilkan sisi lain dari sosok almarhum Hasri Ainun Besari. Istri dari Presiden RI ketiga, Bacharuddin Jusuf Habibie, tersebut dikenal sebagai figur perempuan inspiratif Indonesia.
Dalam opera tiga babak, disajikan betul pergolakan batin Ainun selama kehidupannya. Dia rela meninggalkan profesi sebagai dokter anak untuk mengikuti Habibie ke Jerman, yang pada akhirnya kembali ke Indonesia untuk merintis industri dirgantara.
Keputusan besar Ainun memilih menjadi ibu rumah tangga demi membesarkan keluarga itu tentunya butuh pengorbanan besar. Semasa hidupnya pun, Ainun dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi, terutama di bidang kesehatan dan pemberdayaan generasi muda.
"Bagaimana Ainun bisa tetap mewujudkan mimpinya melalui cita-cita suami adalah cerita yang saya rasa sangat relevan dengan banyak perempuan Indonesia," ungkap Ketua LiDi Sapti Wahyudi.
Opera Ainun melibatkan Purwa Tjaraka sebagai komponis, Titien Wattimena sebagai penulis naskah, dan Ari Tulang sebagai sutradara dan koreografer. Puluhan insan muda di dunia seni ikut serta sebagai pemain dan tim kreatif.