REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara Faozan Rizal mengenang almarhum Presiden ke-3 RI BJ Habibie sebagai sosok inspiratif. Selain kiprah almarhum sebagai negarawan dan teknokrat, kisah cinta Habibie yang legendaris pun sangat mengesankan.
"Tidak ada yang bisa menandingi cintanya Eyang Habibie ke Eyang Ainun, bisa dibilang kalau disimpulkan ya ini Romeo-Julietnya Indonesia," kata sutradara film pertama Habibie & Ainun itu saat dihubungi //Republika.co.id//, Rabu (11/9) petang.
Perbincangan mendalam Faozan dengan Habibie bermula pada 2010. Pria 46 tahun kelahiran Tegal itu bertandang ke kediaman Habibie di Jerman untuk melakukan riset bersama tim produksi, termasuk penulis skenario Gina S Noer.
Habibie bercerita tentang banyak hal. Dia juga menunjukkan taman tempat almarhumah istrinya, Hasri Ainun Besari, biasa duduk. Dari berbagai kisah yang dibagikan Habibie, terlihat betul bagaimana sang teknokrat sangat mencintai Ainun.
Menurut Faozan, Habibie adalah panutan yang sangat rendah hati. Selama proses syuting film yang dibintangi Reza Rahardian dan Bunga Citra Lestari itu, dia sangat bersemangat menyaksikan dan datang setiap hari ke lokasi.
Faozan mengenang, Habibie sempat merasa geli sendiri melihat cara berjalan Reza yang menirukannya. Dia tidak menyadari begitulah cara berjalannya selama ini dan sebal karena tidak ada yang memberitahukan hal itu.
"Banyak kesan dan pengalaman yang lucu bersama Eyang, enak mengobrol sampai malam. Sangat sedih kehilangan sosok yang rendah hati, sangat inspiratif, dan tidak ada tandingannya," ucap Faozan.
BJ Habibie meninggal dunia dalam usia 83 tahun di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (11/9) petang. Rencananya, almarhum akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata Jakarta Selatan pada Kamis (12/9) siang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
