Jumat 14 Sep 2018 11:39 WIB

Makanan Kaya Asam Lemak Omega 3 Cegah Timbulnya Jerawat

Diet alami ini butuh waktu 12 pekan untuk membuat perubahan pada kulit

Rep: Christiyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Makanan yang mengandung omega 3.
Foto: The Indiana Express
Makanan yang mengandung omega 3.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jerawat adalah masalah kulit yang umum dialami oleh setiap orang. Jerawat biasanya muncul pada masa-masa puber dan masih akan timbul pada usia antara 12 hingga 24 tahun. Di apotek, banyak dijual obat-obatan baik berupa krim atau pembersih wajah yang dapat menyembuhkan jerawat 

Akan tetapi, selain menggunakan obat-obatan kemunculan jerawat juga bisa dicegah jika kita pola konsumsi yang tepat. Dilansir dari Medical News Today, kalangan medis sampai sekarang memang masih memperdebatkan kebenaran hal tersebut. Kendati masih membutuhkan penelitian lebih dalam, banyak mengonsumsi makanan kaya asam lemak omega 3 disebut-sebut mampu menangkis datangnya jerawat.

Sejumlah makanan yang tinggi kandungan asam lemak omega 3 antara lain ikan seperti makarel dan salmon, telur, kedelai dan produk olahan berbahan kedelai, kacang polong putih, daging, bayam, serta kacang walnut dan almond. Beberapa studi juga menunjukkan makanan yang kaya antioksidan dan serat terhitung ampuh melawan jerawat. 

Namun harap diingat, hasil dari diet alami ini tidak bisa memberikan hasil yang instan. Menurut American Association of Dermatologist (AAD) Dibutuhkan setidaknya 12 pekan untuk melihat perubahan kulit ke arah yang lebih baik. 

Di sisi lain, sebuah survey pada 2016 menyebut 71 persen responden meyakini makanan berminyak bisa menyebabkan jerawat. Sementara lainnya ada yang beranggapan bahwa coklat, produk susu, dan soda berkontribusi pada munculnya jerawat.

Pada masa puber, tubuh memproduksi banyak hormon yang disebut insulin-like growth factor 1 (IGF-1). Ada penelitian yang menyebut IGF bisa meningkatkan sebum penyebab jerawat dan memperparah gejala peradangan. 

Oleh karena itu, ada baiknya menghindari makanan-makanan yang dapat memicu meningkatnya hormon IGF-1. Sejumlah makanan yang disarankan untuk dihindari adalah produk olahan susu dan makanan dengan indeks glikemik tinggi (GI). Di antaranya adalah roti tawar, sereal untuk sarapan, melon, nanas, kentang, labu, kentang, pasta, dan popcorn. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement