Jumat 07 Sep 2018 08:32 WIB

Film Ahok tak Angkat Kehidupan Politiknya

Film A Man Called Ahok mengambil kehidupan dari SMP hingga bupati.

Rep: MGROL 106/ Red: Indira Rezkisari
Para pemeran dan pendukung film A Man Called Ahok.
Foto: MGROL 106
Para pemeran dan pendukung film A Man Called Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah film biopik mengenai kehidupan mantan gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, akan tayang akhir tahun 2018. Film yang mulai digarap mulai dari kurang lebih sekitar bulan April tahun ini memfokuskan bukan pada kehidupan politik Ahok, tetapi pada bagaimana kehidupan Ahok di Gantong, Belitung Timur membentuk sosoknya yang sekarang.

Film garapan Putrama Tuta yang berjudul A Man Called Ahok, diangkat dari sebuah novel dengan judul yang sama yang ditulis oleh Rudi Valinka. Warganet Twitter lebih mengenalnya dengan nama @kurawa.

"Ahok merupakan sosok yang sangat menarik untuk diangkat (kehidupannya). Namun, film ini tidak mengangkat kehidupan politik Pak Ahok. Hanya kehidupan dia dari SMP sampai dia menjadi seorang bupati," kata sutradara Putrama Tuta dalam konferensi pers dan pemutaran cuplikan film A Man Called Ahok untuk pertama kalinya di Metropole XXI, Jakarta, Kamis (6/9).

Film ini secara keseluruhan mengambil latar belakang di Belitung Timur, sementara untuk lokasi di Jakarta hanya dilakukan sebagian kecil untuk memperlihatkan cuplikan mengenai kehidupan baru Ahok sebagai Gubernur. "Kami melakukan pengambilan gambar selama 37 hari. Selama masa produksi, saya merasa bahwa alam turut serta mendukung pembuatan film karena kami tidak mendapatkan hambatan sama sekali. Bahkan para kru produksi juga memberi energi yang sangatlah luar biasa," kata Putrama.

Putrama juga mengatakan, ia ingin menceritakan bagaimana karakter seorang Ahok terbentuk. Bagaimana karakter Ahok dapat memberi dampak yang positif bagi banyak masyarakat. Ia lebih memilih aspek ini karena menurutnya bagian ini adalah bagian terpenting dari kehidupan manusia. Maka dari itu ia lebih fokus pada keluarga Ahok.

Putra sulung Ahok, Nicholas Sean Purnama, yang turut hadir dalam acara konferensi pers, mengatakan bahwa Ahok sangat berterima kasih akan adanya film ini. "Saya berterima kasih dan berharap bahwa film ini akan memberi banyak inspirasi, dan berguna bagi para penerus bangsa," kata Nicholas ketika membacakan surat yang dititipkan oleh ayahnya untuk diteruskan di konferensi pers.

Reza Hidayat, selaku produser, menambahkan bahwa film ini juga merupakan sebuah film transisi dari bagaimana seorang anak laki-laki dapat berubah menjadi seorang pria yang dapat mengubah dunia. Ia juga menambahkan bahwa film ini akan memiliki nilai positif karena film ini memiliki fokus pada hubungan Ahok dan keluarganya, terlebih lagi dengan ayahnya.

Film A Man Called Ahok ini sebenarnya bukanlah sebuah proyek film dadakan. Menurut produser Emir Hakim, film sudah mulai dibicarakan sejak kurang lebih dua tahun lalu. Film ini dibintangi oleh Daniel Mananta sebagai Ahok dewasa, sementara Ahok kecil diperankan oleh Eric Febrian. Beberapa nama pemain papan atas juga turut serta meramaikan penggarapan film ini yakni Denny Sumargo, Ferry Salim, Donny Damara, Ria Irawan, dan Donny Alamsyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement