REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mini album Liam Payne dinilai gagal di pasarannya. Single-nya pun tidak berhasil masuk di tangga lagu Inggris.
Awalnya personel One Direction itu akan merilis album bulan depan. Namun terpaksa ditunda lantaran dia putus dengan penyanyi pop Inggris Cheryl Cole. Akhirnya, Liam mengeluarkan mini album atau EP yang berisi empat lagu pada 24 Agustus lalu sebagai gantinya.
Namun, mini album tersebut dianggap tidak memenuhi syarat untuk chart album Inggris. Lalu single "First Time" yang duet dengan French Montana serta tiga lagu lainnya, tidak berhasil masuk ke Top 40 pertengahan pekan yang disusun oleh Offical Charts Compony.
Situasi ini pun membuat para eksekutif di Republic Records khawatir. "Ketika Liam merilis single solo pertamanya, "Strip That Down" musim panas lalu, reaksinya besar dan berhasil masuk posisi tiga. Tapi ini maju 12 bulan dan orang sudah kehilangan minat. Penggemar juga mengeluh musik di EP-nya terlalu auto-tuned dan itu tidak cukup untuk membuat orang tertarik," ungkap seorang sumber sebagaimana laporan The Sun, Ahad (2/9).
Masih menurut sumber tersebut, kurang suksesnya "First Time" memicu ketakutan bahwa album Liam tidak akan sesukses milik teman-temannya sepertk Harry Styles dan Zayn Malik, di mana keduanya menduduki puncak tangga album Inggris.
"Para bos masih berharap jika "First Time" naik peringkat chart dalam beberapa minggu ke depan. Tetapi itu bukan awal yang baik dan telah membuat mereka tidak yakin ke arah mana album itu akan turun," tambah sumber itu.
Liam sendiri sempat mengumumkan bahwa dia ingin melakukan perubahan pada albumnya setelah putus dari Cheryl.
"Beberapa bulan terakhir saya melihat perubahan besar untuk saya. Saya bertekad bahwa debut album saya harus mewakili saya. Sementara itu, EP ini adalah kumpulan lagu yang saya banggakan dan saya ingin Anda semua mendengarnya," tulis Liam.