Jumat 31 Aug 2018 19:50 WIB

Kanye West Mantap Calonkan Diri Jadi Presiden AS 2024

West pertama kali mengumumkan ketertarikannya maju sejak tiga tahun lalu.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Indira Rezkisari
Kanye West
Foto: EPA/HANNAH MCKAY
Kanye West

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Produser rekaman dan rapper asal Amerika, Kanye West, masih bertekad untuk melaju mencalonkan diri menjadi presiden pada pemilu 2024. Dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio Chicago, Power 92, West menyampaikan janjinya jika terpilih sebagai presiden.

"Jika saya sudah memutuskan, semuanya akan terlaksana, saya tidak mau hanya coba-coba," ujar West dikutip Billboard. "Satu hal utama yang akan saya lakukan, jika saya presiden, adalah di bidang industri medis. Saya pastikan industri medis akan tumbuh subur," tegasnya.

West pertama kali mengumumkan ketertarikannya mencalonkan diri menjadi presiden pada tiga tahun lalu. Hal itu dia sampaikan saat menghadiri MTV Video Music Awards pada 2015 lalu.

Awalnya, West menargetkan akan ikut pilpres pada 2020. Pada April lalu, West mengunggah sebuah foto di Twitter yang menggambarkan beberapa poster dengan tulisan "Keep America Great Again" yang menyerupai slogan kampanye Donald Trump, diikuti dengan tagar #Kanye2024.

"Saya tidak memihak sayap kanan atau kiri. Saya sudah memikirkan sendiri nama untuk partai saya, namanya Birthday Party," ujar West berseloroh.

Selama wawancara panjang dengan Power 92, West juga berbincang mengenai gangguan bipolarnya dan bagaimana dia mengatasinya. West mengatakan bahwa dia baru saja didiagnosa mengidap bipolar.

Meski demikian, suami dari sosialita Kim Kardashian ini tidak ingin ketergantungan obat. West punya cara sendiri mengatasi gangguan bipolarnya.

"Sudah lima bulan saya tidak minum obat. Namun saya bisa mengatasinya dan berbicara dengan tenang. Saya tidur cukup, berhenti minum alkohol dan perbanyak minum air putih. Saya juga melakukan diet dan bekerja secukupnya," kata West.

Keberhasilannya mengatasi bipolar tanpa obat diakui West berkat dukungan dari orang-orang yang mencintainya. Menurut West, setiap orang membutuhkan cinta khususnya bagi orang-orang sensitif yang sedang menghadapi permasalahan kesehatan mental.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement