Jumat 31 Aug 2018 11:21 WIB

PFN Bangkit Setelah 26 Tahun 'Mati Suri'

PFN memproduksi film dengan menggandeng produser Salman Aristo

Rep: Nora Azizah / Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Dirut PFN M Abduh Azis, Kepala Barekraf Triawan Munaf, dan DIrektur Keuangan PT Telkom Harry M Zen menunjukan boneka tokoh Film Petualangan Si Unyil saat peluncuran Film Si Unyil di Gedung Produksi Film Negara, Jakarta, Kamis (30/3).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Dirut PFN M Abduh Azis, Kepala Barekraf Triawan Munaf, dan DIrektur Keuangan PT Telkom Harry M Zen menunjukan boneka tokoh Film Petualangan Si Unyil saat peluncuran Film Si Unyil di Gedung Produksi Film Negara, Jakarta, Kamis (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Produksi Film Negara (PFN) akhirnya bangkit setelah tidur panjang selama 26 tahun. Kebangkitan PFN dalam memroduksi ditandai dengan dibuatnya sebuah film berjudul 'Kuambil Lagi Hatiku'. Film bertema romansa cinta dan kebudayaan tersebut akan menjadi langkah baru bagi PFN di industri perfilman tanah air.

Direktur Utama PFN Abduh Aziz mengatakan, momen kebangkitan rumah produksi milik negara ini cukup tepat di tengah pesatnya perkembangan industri layar lebar tanah air. "Para pelaku film juga terlihat bergairah dalam memroduksi, dan antusiasme penonton cukup membangkitkan semangat," kata Abduh saat Konferensi Pers di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia, Jakarta, Rabu (30/8).

Abduh mengungkapkan, industri ekonomi kreatif saat ini menjadi salah satu andalan negara. Itu sebabnya PFN akan memulai langkah baru untuk bergerak di dunia layar lebar. Indonesia juga tak kalah kreatif dari segi seniman perfilman. Tak ada kata terlambat atau tak mungkin untuk kembali aktif dan produktif bagi PFN.

Kembali memroduksi film, PFN kali ini bekerja sama dengan Wahana Kreator Nusantara dan para pelaku film lainnya. Film 'Kuambil Lagi Hatiku' menggandeng Salman Aristo sebagai produser, dan Azhar 'Kinoi' Lubis selaku sutradara. Film juga mendapat dukungan dari BUMN lain, yakni Pertamina, Pelindo, PGN, Patra Jasa, dan beberapa institusi lain.

Alasan PFN menggandeng nama Salman Aristo juga bukan tanpa sengaja. Nama Salman sudah dikenal di dunia perfilman tanah air. "Suatu kehormatan bagi saya bisa bekerja sama dengan PFN," kata Salman. Ia juga merasa harus ambil peran dalam mengembangkan rumah produksi film milik negara. Salman sebagai generasi yang besar dengan hiburan milik PFN terpanggil dalam memajukan rumah produksi tanah air.

Salman menjelaskan, film 'Kuambil Lagi Hatiku' merupakan hasil dari diskusi yang cukup panjang. Film akan berkisah tentang dilema hidup antara ibu dan anak yang terikat dengan masa lalu. Keberagaman budaya dan agama juga membuat film akan semakin 'gurih'. Film akan dibintangi Lala Karmela, Dimas Aditya, Sahil Shah, Cut Mini, Ria Irawan, dan Dian Sidik. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement