Selasa 14 Aug 2018 23:20 WIB

Remaja Putus Sekolah Butuh Terapi Psikososial, Ini Alasannya

DRPM UI menggelar penyuluhan terkait kesehatan jiwa bagi remaja putus sekolah

Penyuluhan bertema “Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Jiwa dan Keterampilan pada Remaja Putus Sekolah dalam mengatasi Depresi dan Ansietas”. di Kota Bogor
Foto: DRPM UI
Penyuluhan bertema “Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Jiwa dan Keterampilan pada Remaja Putus Sekolah dalam mengatasi Depresi dan Ansietas”. di Kota Bogor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Departemen Keperawatan Jiwa FIK Universitas Indonesia Ice Yulia Wardani menyatakan remaja adalah masa depan bangsa. Mereka, tutur dia, yang akan menjadi generasi penerus untuk merawat Repubik Indonesia.

Namun generasi muda Indonesia mengalami kerentanan terutama di bidang pendidikan. Data UNICEF 2016 menyebutkan bahwa sekitar 2,5 juta orang anak Indonesia tidak bisa menikmati pendidikan lanjut. Data BPS pada 2017 menyebutkan bahwa lebih dari 2 juta orang anak tidak bersekolah dan harus bekerja.

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) bekerja sama dengan Kelurahan Mulyaharja dan Puskesmas Mulyaharja, Kota Bogor pun menyelenggarakan pengabdian masyarakat program UI Peduli (Aksi). Tema penyuluhan itu adalah “Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Jiwa dan Keterampilan pada Remaja Putus Sekolah dalam mengatasi Depresi dan Ansietas”.

"Belum adanya penanganan psikologis remaja putus sekolah menjadi hal penting dilakukannya pengabdian masyarakat aksi UI peduli tentang terapi psikososial atasi depresi dan ansietas pada remaja putus sekolah di kota Bogor," tutur dia berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (14/8).

Terapi psikososial yang diberikan, ucap dia, bertujuan untuk mengatasi depresi dan anseitas yang dialami oleh remaja putus sekolah serta data menjadi rujukan program yang terintegrasi dengan Puskesmas dalam mencapai tugas perkembangan remaja.

Puncak pengabdian masyarakat dilaksanakan pada 2 Agustus 2018 yang dihadiri 40 orang remaja putus sekolah dan enam orang kader. Selain itu juga dihadiri oleh Kepala Puskesmas Mulyaharja Kota Bogor yaitu dr Widia Widiawati, M Kes dan Kasi Kemasyarakatan Kelurahan Mulyaharja yaitu ibu Sri Yuliani Ekawasti.

Kepala Puskesmas Mulyaharja Kota Bogor dr Widia Widiawati mengatakan tidak menutup kemungkknan remaja putus sekolah menimbulkan permasalahan di masyarakat. Salah satu bentuk permasalahannya adalah tindak kriminalitas. 

"Usia remaja adalah usia dengan keinginantahuan yang tinggi, maka dengan pembelajaran keterampilan bisa mengalihkan perhatian remaja kepada hal positif, " tutur dia.

Kegiatan ini terselenggara atas dukungan dari Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI (DRPM UI). Kegiatan ini telah berlangsung dari bulan Mei sampai Agustus 2018. Kegiatan terdiri atas dua bagian yaitu Terapi Kelompok Terapeutik (TKT) remaja dan Logoterapi pada kelompok kecil, serta kegiatan puncak berupa penyuluhan kelompok besar dan pemberian latihan keterampilan.

Pengabdian masyarakat ini diketuai Ice Yulia Wardani, S.Kp., M.Kep., Sp.Kep dengan anggota Ria Utami Panjaitan, S.Kp., M.Kes dan mahasiswa program magister dan spesialis keperawatan FIK UI yaitu Ns. Indah Ramadhan, M.Kep, Ns. Riska Amalya Nasution, S.Kep, Ns. Nurlaila Fitriani, S.Kep, dan Ns. Helly Monica Katuuk, S.Kep yang berupaya melakukan pencegahan dan promosi pada remaja putus sekolah melalui terapi psikososial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement