Jumat 10 Aug 2018 08:29 WIB

Diet yang dapat Mengganggu Kesehatan Kulit

Sejumlah metode diet disebut dapat mengganggu kesehatan kulit.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi diet karbohidrat
Foto: Photo by pixabay from Pexels
Ilustrasi diet karbohidrat

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Diet selama ini dianggap sebagai salah satu solusi menjaga kesehatan tubuh. Tanpa disadari, ada banyak kesalahpahaman tentang konsep diet sehingga malah dapat mengganggu kesehatan tubuh salah satunya kulit.

Sejumlah diet yang sering dianggap dapat meningkatkan kesehatan kulit yaitu vegan, keto, hingga diet cleanse. Banyak dermolog justru menyarankan untuk tidak melakukan diet tersebut, dilansir Health Line.

Diet dapat menyebabkan kekurangan sejumlah vitamin penting, mineral dan asam amino. Faktanya, sejumlah penelitian mengindikasi bahwa kekurangan vitamin berdampak pada pertumbuhan rambut, kulit dan kuku.

"Protein dan vitamin B12 sulit didapatkan bagi mereka yang menjalani diet vegan," kata Dr Janet Prystowsky, dermatolog dari RS Mount Sinai, New York.

Menurut Prystowsky, kekurangan protein akan melemahkan kulit, sedangkan kekurangan vitamin B12 akan menyebabkan anemia dan gangguan neurologis. Sementara kekurangan vitamin C akan membuat kulit mudah luka dan defisiensi vitamin D menyebabkan terjadinya ruam kulit.

Diet ternyata bukan satu-satunya miskonsepsi yang memperburuk kondisi kulit. Mengonsumsi suplemen vitamin ternyata tidak memberikan banyak manfaat untuk kulit, kecuali jika Anda didiagnosa kekurangan vitamin dan menintut Anda untuk mengonsumsinya.

"Mengonsumsi suplemen vitamin juga harus tepat guna dan tepat dosis. Kebutuhan vitamin setiap orang berbeda-beda," kata Prystowsky.

Rekomendasi dosis yang biasanya tertera pada botol pun tidak terbukti secara ilmiah dapat bekerja dalam tubuh seseorang. Bahkan jika dikonsumsi secara tidak tepat, suplemen justru dapat membahayakan.

Terlalu berlebih mengonsumsi suplemen dapat menyebabkan keracunan dan beberapa suplemen memiliki reaksi berlawanan dengan sejumlah obat-obatan. Oleh karena itu penggunaan suplemen  pun harus berdasarkan rekomendasi dan dosis yang tepat dari dermatolog.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement