Kamis 26 Jul 2018 15:19 WIB

Peneliti: Wanita Hamil Banyak Terpapar Bahan Kimia

Peneliti menyebut bahan kimia tersebut bisa menganggu ibu hamil dan janinnya

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ilustrasi Ibu Hamil
Foto: pixabay
Ilustrasi Ibu Hamil

REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANSISCO -- Penelitian baru di Amerika Serikat menemukan rata-rata-rata wanita hamil memiliki 56 bahan kimia berbeda dalam darah mereka. Hal ini berbahaya untuk mereka sendiri dan anak yang ada dalam kandungan.

Para peneliti di University of California San Francisco menggunakan metode pengujian baru yang dapat menyaring darah seseorang untuk menemukan ratusan bahan kimia sekaligus melihat sampel darah dari 75 wanita hamil. Teknik ini mengidentifikasi bahan kimia berdasarkan berat molekulnya dan memungkinkan tim untuk menguji 696 bahan kimia yang terkandung di darah dalam satu kali pemeriksaan.

Bahan kimia yang diamati termasuk asam organik lingkungan (EOA) yang banyak digunakan dalam pestisida dan produk konsumen. Banyak orang terpapar dengan zat itu dan bahan kimia lain yang serupa dengan menggunakan produk, makan makanan yang terkontaminasi, minum air terkontaminasi atau menghirup udara dan debu yang terkontaminasi. Beberapa EOA, seperti bisphenol-A, methylparaben, dan triclosan diduga memiliki struktur kimia yang mirip dengan hormon yang dapat mengganggu sistem endokrin dan perkembangan janin.

Dari pemeriksaan awal, para peneliti menemukan wanita hamil memiliki antara 32 dan 73 zat kimia dalam darah mereka, lebih dari yang diidentifikasi sebelumnya, dengan rata-rata 56 bahan kimia berbeda. Metode kedua yang lebih halus menemukan enam bahan kimia yang belum ditemukan sebelumnya di dalam darah wanita hamil, dua diantaranya ,4-Dinitrophenol dan pyrocatechol. Zat ini dapat menyebabkan kerusakan genetik, membahayakan kesuburan, dan merusak janin.

Bahan kimia ketiga yang ditemukan adalah 2,4-Di-tert-butilfenol. Bahan ini digunakan dalam produk-produk plastik yang berhubungan dengan makanan, serta pipa-pipa plastik dan botol-botol air. Di Eropa, telah ditemukan bahwa bahan kimia ini dapat merembes dari botol air dan ceret listrik yang terbuat dari bahan kimia pengganti bisphenol-A.

Penulis senior Tracey Woodruff mengatakan keberhasilan metode penemuan ini dapat memberikan wawasan baru mengenai paparan manusia terhadap bahan kimia berbahaya.

“Hasil kami meningkatkan kekhawatiran tentang paparan bahan kimia terhadap ibu hamil dan dapat digunakan untuk menginformasikan pendekatan dalam melindungi kesehatan manusia,” ujar Tracey, seperti yang dikutip dari Malay Mail, Kamis (26/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement