Sabtu 21 Jul 2018 13:34 WIB

Anak Bermain Gadget, Batasi atau Larang?

Orang tua harus dapat mengetahui tujuan dunia digital pada anak.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Anak bermain gim di gawai.
Foto: Flickr
Anak bermain gim di gawai.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Saat ini sebagian anak-anak banyak yang menggunakan gadget (gawai) dalam kesehariannya. Namun orang tua terkadang merasa khawatir dengan penggunaan gawai pada anak.

Penggunaan perangkat elektronik itu dikhawatirkan para orang tua dapat meninggalkan kewajiban anak seperti, belajar, dan lainnya. Praktisi parenting dari Inisiator Semua Murid Semua Guru, Najeela Shihab mengatakan, melarang menggunakan gadget bisa dilakukan. Namun,  hanya bersifat sementara, karena saat ini merupakan zamannya dunia digital.

"Mungkin nggak usah kenal dulu bisa, tapi nggak dalam jangka waktu panjang. Karena dunia kita itu sekarang dunia digital kalau kita nggak ngajarin dia, nanti dia tidak akan siap menghadapi tantangan-tantangan di masa depan," kata wanita yang akrab disapa Ela ini di Jakarta, Sabtu (21/7).

Ia melanjutkan, orang tua harus dapat mengetahui tujuan dunia digital pada anak. Terdapat empat kecerdasan yang bisa diambil dari dunia ini diantaranya, kritis, kolaborasi, keamanan dan kreativitas.

"Kita bisa melatih anak kritis, kalau informasinya banyak, kita bisa ngajarin anak mana sih informasi yang benar, mana informasi yang bukan hoaks dan bisa diambil dari sumber kredibel," ujar Ela.

Perihal keamanan, anak dapat diberitahu mana yang boleh diunduh, dan yang tidak boleh. Orang tua dapat mengajarkan anak risiko dari perbuatan anak di dunia maya. Ayah, dan ibu juga dapat mendukung anak untuk berbagi kata kunci.

Melalui dunia digital juga mengajarkan anak untuk berkolaborasi, mereka bisa mengenal banyak orang tanpa bertatap muka, dan mendapatkan informasi dari negara yang jauh. Anak dapat menampilkan kreasi dengan dunia digital seperti, membuat video yang penuh dengan kreativitas, kemudian anak juga tidak hanya baca berita, tetapi juga harus bisa menuliskan sesuatu.

"Melalui dunia digital, anak bisa lebih kritis, kreatif, bisa berkolaborasi, dan mengetahui yang aman. Jadi jangan dilarang, tetapi dimanfaatkan dengan baik," kata dia.

Adapun rekomendasi penggunaan waktu di layar yakni pada usia 18 bulan, hindari penggunaan media digital, kecuali video call untuk berkomunikasi. Usia 18-24 bulan, kenalkan media digital dan pilih program berkualitas, dampingi saat menonton, dan bantu anak memahami apa yang dilihat.

Usia 3-5 tahun maksimal satu jam per hari, dan tentunya dengan pendampingan. Kemudian di usia enam tahun dua jam per hari, terapkan waktu ini secara konsisten.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement