Rabu 18 Jul 2018 17:37 WIB

Peneliti: Makan Malam Lebih Awal Turunkan Risiko Kanker

Makan malam lebih awal disebut dapat memperkecil risiko kanker payudara dan prostat.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Nasi dengan ayam goreng dan lauk sayur disukai sebagai menu makan malam di Indonesia.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Nasi dengan ayam goreng dan lauk sayur disukai sebagai menu makan malam di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rutinitas mempengaruhi kesehatan tiap orang. Salah satunya makan malam. Sebuah penelitian yang hasilnya diterbitkan International Journal of Cancer menemukan pemilihan waktu makan malam memiliki dampak tertentu bagi kesehatan.

Berdasarkan penelitian tersebut, semakin malam seseorang makan malam, semakin besar kemungkinan risiko terkena kanker payudara dan prostat. Kedua kanker tersebut termasuk jenis paling banyak dialami.

Penelitian tersebut dilakukan oleh sebuah tim besar peneliti di Spanyol. Mereka melakukan survey kepada 621 orang yang menderita kanker prostat, dan 1.205 orang yang menderita kanker payudara. Penelitian juga dilakukan terhadap 872 laki-laki dan 1.321 perempuan yang sehat. Data yang dikumpulkan berupa waktu biasa mereka tidur dan makan malam.

Setelah menambahkan faktor seperti keluarga pengidap kanker, status sosioekonomis, dan lingkungan, peneliti menemukan orang yang makan malam sebelum pukul 21.00 memiliki risiko kanker prostat 26 persen dan kanker payudara 16 persen lebih kecil. Hal ini juga berlaku pada orang yang menunggu minimal dua jam untuk tidur setelah makan malam.

"Kanker payudara dan kanker prostat adalah dua kanker yang berhubungan dengan giliran kerja malam," kata ketua penelitian Manolis Kogevinas, dikutip Popular Science, Rabu (18/7).

Meskipun demikian, peneliti belum menemukan alasan apa yang menyebabkan orang yang makan malam lebih cepat memiliki risiko kanker lebih kecil. Ahli epidemi dari Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg, Corrine Joshu mengatakan, seseorang yang makan malam tepat waktu namun memiliki waktu tidur lebih sedikit juga punya kemungkinan terkena kanker tersebut. Oleh karena itu, ia menyimpulkan makan malam lebih cepat menunjukkan orang tersebut memiliki gaya hidup lebih sehat sehingga berisiko kecil terkena kanker.

Memang kita tidak bisa mengganti gaya hidup dari satu buah penelitian. Akan tetapi, apabila mempercepat makan malam membuat hidup lebih teratur dan tidur lebih cepat sehingga dapat bangun segar di pagi harinya, tidak ada salahnya melakukan hal tersebut. Rasa tertekan dan kurang tidur mempengaruhi sistem imun. Hal itulah yang diperhitungkan dapat mempengaruhi risiko kanker.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement