Sabtu 14 Jul 2018 15:59 WIB

SKM Punya Kandungan Susu Berbeda dengan Produk Susu Lainnya

Susu kental manis juga tidak cocok untuk bayi

Warga memilih produk susu kental manis di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (7/7).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga memilih produk susu kental manis di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (7/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (PKGK FKM UI) Ahmad Syafiq mengatakan susu kental manis (SKM) memiliki kualitas gizi yang hampir sama dengan susu lainnya. Namun, yang perlu diketahui, terdapat perbedaan jumlah kandungan susu yang terdapat di SKM dengan produk susu lainnya seperti cair maupun bubuk.

"Sama saja dari segi kualitas, meskipun secara jumlah kandungan susu berbeda," ujar Ahmad dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/7).

Khusus untuk susu kental manis yang dibuat dari susu sapi dengan campuran gula dan air, memiliki padatan susu kisaran 20 persen.

Selain padatan ini juga terdapat protein, vitamin, mineral, dan lemak. Adapun, karakteristik dasar dari susu kental manis adalah memiliki kadar lemak susu tidak kurang dari 8 persen dan kadar protein tidak kurang dari 6,5 persen (untuk plain).

Ia mengatakan bahwa semua jenis makanan saling melengkapi. Tidak ada makanan atau minuman tunggal yang mampu memenuhi kebutuhan gizi seseorang. Siapa saja boleh mengonsumsi susu kental manis, namun harus dalam jumlah yang tidak berlebihan.

"Namun susu kental manis tidak cocok untuk bayi dan perlu juga diperhatikan bahwa kebutuhan pertumbuhan anak perlu konsumsi protein hewani yang cukup. Sehingga diperlukan asupan protein dari sumber hewani," kata Ahmad.

Menyikapi kebingungan masyarakat terkait susu kental manis, ia mengatakan pemerintah harus terus meningkatkan upaya peningkatan literasi gizi masyarakat. Serta terus melaksanakan upaya menyusun kebijakan berbasis evidens.

Pemerintah diharapkan memberikan edukasi kepada masyarakat agar masyarakat tidak resah dan kebingungan dengan informasi yang beredar.

Sementara, masyarakat perlu bijak dalam menyikapi kehebohan, tidak panik  dan meningkatkan pengetahuannya mengenai gizi seimbang serta kebutuhan dan kecukupan gizi.

"Kita harus mau mencari informasi dari ahli gizi yang kompeten," ujar Ahmad.

Sebelumnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan surat edaran mengenai label dan iklan produk susu kental dan analognya, termasuk susu kental manis.

Aturan tersebut adalah agar label dan iklan susu kental tidak menampilkan anak-anak di bawah usia 5 tahun dalam bentuk apapun, tidak menggunakan visualisasi yang menyatakan bahwa produk susu kental setara dengan susu sapi, susu pasteurisasi, susu formula, dan susu pertumbuhan.

photo
Fakta soal susu kental manis

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement