Rabu 11 Jul 2018 12:12 WIB

Probiotik Bikin Tubuh Kebal Stres

Temuan penelitian membantu menjelaskan hubungan probiotik dan gangguan suasana hati.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Yogurt mengandung probiotik yang melindungi saluran cerna anak.
Foto: dok Republika
Yogurt mengandung probiotik yang melindungi saluran cerna anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti di Universitas Colorado Boulder menemukan sejenis bakteri baik yang dapat melindungi otak terhadap efek bahaya dari stres. Hasil uji klinis mengarah pada perawatan berbasis probiotik untuk mengatasi stres, stres pascatrauma, dan kecemasan.

Riset ini menjelaskan hubungan rumit antara otak dan bakteri usus. Salah seorang peneliti, Matthew Frank, dari Departemen Psikologi dan Neurosains mengungkapkan, bakteri menguntungkan itu memiliki sifat antiperadangan yang dipercaya dapat mencegah stres. Temuan ini telah dipublikasikan dalam Journal of Brain, Behaviour, and Immunity.

Frank mengatakan, ada hubungan antara peradangan di otak dan gangguan suasana hati (mood) yang berhubungan dengan stres. Ada literatur kuat menunjukkan jika Anda menginduksi respons imun inflamasi pada orang lain, mereka dengan cepat menunjukkan tanda-tanda depresi dan kecemasan.

"Pikirkan saja bagaimana perasaan Anda ketika terkena flu. Beberapa penelitian telah menunjukkan bagaimana trauma dapat membuat area otak tertentu lebih sensitif terhadap stres yang akan datang dan membuat Anda lebih mungkin menanggapi stres dengan peradangan," kata Frank, dilansir dari Medical News Today, Rabu (11/7).

Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan peneliti, tikus yang disuntik dengan bakteri Mycobacterium vaccae yang umum terkandung pada minuman-minuman prebiotik juga yogurt berkurang kecemasannya ketika dihadapkan dengan situasi berbahaya dan berkurang risiko peradangan atau kolitis.

Menindaklanjuti penelitian sebelumnya, Frank dan tim menyelidiki lebih dekat efek neurologis yang tepat dari M vaccae. Peneliti menyuntikkan bakteri pada tikus jantan sebanyak tiga kali sepekan. Delapan hari setelah injeksi berakhir, peneliti menemukan peningkatan kadar protein antiinflamasi yang disebut interleukin-4 di hippocampi tikus.

Hippocampus adalah kunci area otak untuk belajar dan memori. Ini adalah bagian dari apa yang disebut sistem limbik otak, atau area yang terlibat dalam memproses perasaan dan respons melawan atau lari dari stres. Oleh karena itu, hippocampus mengatur respons kecemasan dan ketakutan.

"Singkatnya, Mycobacterium vaccae memblokir efek sensitisasi stres dengan menciptakan fenotip antistres yang luas di otak," kata Frank.

Penulis senior studi Christopher Lowry menjelaskan bagaimana temuan ini membantu untuk menjelaskan hubungan antara probiotik dan gangguan suasana hati. Kesimpulannya, probiotik secara umum memiliki efek kuat dalam domain fungsi kognitif, kecemasan, dan ketakutan.

"Makalah ini membantu kita memahami bahwa dengan melibatkan mikroba menguntungkan ini, sinyal-sinyal yang berasal dari mikroba ini entah bagaimana membuat jalan menuju hippocampus sehingga menginduksi kondisi antiinflamasi," kata Lowry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement