Selasa 10 Jul 2018 17:03 WIB

Bayi Cegukan dalam Kandungan, Apakah Berbahaya?

Durasi cegukan janin seharusnya tidak lebih dari 15 menit.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Ilustrasi ibu hamil.
Foto: Photo by freestocks from Pexels
Ilustrasi ibu hamil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu hamil akan merasakan berbagai pergerakan bayi yang mereka kandung seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Selain pergerakan seperti menendang berguling, ibu hamil juga biasanya dapat merasakan cegukan yang dialami janin dalam kandungan.

Sensasi yang ditimbulkan oleh cegukan janin biasanya berbeda dengan pergerakan bayi biasa. Cegukan janin cenderung memberi sensasi yang lebih ritmik pada ibu hamil. Sebagian ibu hamil menggambarkan sensasi tersebut seperti kedutan atau perasaan berdenyut yang mirip seperti kejang otot.

Tidak semua janin dalam kandungan akan mengalami cegukan. Namun sebagian janin dapat mengalami cegukan yang cukup sering.

Hingga saat ini, dokter belum mengetahui apa yang menyebabkan janin dapat mengalami cegukan. Beberapa teori menilai cegukan pada janin berkaitan dengan perkembangan paru-paru janin tersebut. Sayangnya teori ini tidak terbukti benar.

Meski fenomena ini cukup sulit dijelaskan, cegukan janin dapat dainggap sebagai tanda yang baik. Cegukan janin juga dianggap sebagai bagian alami dari kehamilan. Durasi cegukan janin seharusnya tidak lebih dari 15 menit.

"Namun, (dalam kondisi yang) jarang, cegukan janin dapat menjadi tanda adanya sesuatu yang salah pada kehamilan maupun janin," jelas spesialis obstetri dan ginekologi dr Valinda Riggins Nwadike, seperti dilansir Medical News Today.

Baca juga: Tindik Telinga Bayinya, Khloe Kardashian Tuai Kritik

Secara umum, ibu hamil akan semakin jarang untuk merasakan sensasi cegukan janin setiap hari ketika usia kehamilan sudah melewati minggu ke-32. Cegukan janin perlu diwaspadai jika terjadi setiap hari dan lebih dari empat kali per hari setelah usia kehamilan melewati 28 minggu. Meskipun jarang, kondisi cegukan janin dapat menunjukkan bahwa tali pusar terkompresi atau prolaps.

"Ibu hamil yang khawatir dengan cegukan janin sebaiknya menghubungi dokter mereka, untuk menenangkan ibu hamil, dokter akan memeriksa apakah bayi mereka dalam keadaan senang dan sehat," lanjut Valinda.

Cegukan janin memang tak memberikan rasa sakit pada ibu hamil. Namun, cegukan janin dapat terasa mengganggu karena membuat ibu hamil sulit bersantai atau tidur. Terkait hal ini, ada beberapa hal yang dapat dilakukan ibu hamil untuk mengurangi rasa tak nyaman akibat cegukan janin.

Salah satu cara yang dapat dilakukan ibu hamil adalah tidur menyamping dengan bertumpu pada sisi kiri tubuh. Gunakan bantal untuk menyangga perut dan mengurangi tekanan dari tulang belakang.

Rasa tak nyaman akibat cegukan janin juga dapat dikurangi dengan menyantap makanan sehat dan beragam. Jika diperbolehkan dokter, ibu hamil juga dapat melakukan olahraga yang ringan. Tak lupa, ibu hamil juga perlu menjaga asupan cairan dengan meminum air putih yang cukup.

"Pertahankan jam tidur reguler dan jam tidur siang, sesuai yang dibutuhkan," pungkas Valinda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement