REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah produksi Surya Films dan Anami Films segera menghadirkan sinema layar lebar berjudul Aib #CyberBully. Film dengan jadwal rilis 2 Agustus 2018 itu mengampanyekan setop perisakan alias bullying.
Sutradara sekaligus produser film, Amar Mukhi, beranggapan perisakan sudah menjadi masalah sosial yang sangat meresahkan di Indonesia. Pesan untuk menghentikannya dikemas dalam balutan horor thriller dan tayangan kekinian.
"Kami menarasikan itu dan melakukan penyesuaian konsep visual dan cerita agar film menghibur sekaligus tetap mencekam. Ingin memperlihatkan bahwa pelaku bullying tidak akan lolos dari akibat perbuatan mereka," ujarnya.
Film bercerita tentang tujuh sahabat yang terjebak dalam sebuah permainan sadis penuh horor menakutkan. Para siswa SMU yang eksis di media sosial itu saling menjatuhkan dan membuka aib temannya agar bisa terlepas dari jerat permainan.
Seperti film horor pada umumnya, kata Amar, Aib #CyberBully menawarkan banyak adegan yang mengagetkan dan menyeramkan. Gaya bertutur dan visual film ditujukan bagi generasi millennial seperti akses gawai dan media sosial.
Hal itu sekaligus menjadi pengingat bagi penonton agar bijak menggunakan media sosial. Pasalnya, ucap Amar, perisakan kian mudah terjadi di ranah siber berupa intimidasi, tindak kekerasan verbal, ancaman, paksaan, pelecehan, sampai teror.
Aib #CyberBully dibintangi Yuniza Icha, Shoumaya Tazkiyyah, Wendy Wilson, Ajeng Kartika, Harris Illanno Vriza, Baron Wildchut, Ade Ayu, dan Michael Lie. Film dimaksudkan menjadi bagian kampanye nasional antiperisakan.
"Selama promosi film, kami memopulerkan tagar #stopbullying, #jarimumembunuh, dan #jangandianggapremeh," ucap sang sutradara mengenai film untuk penonton 17 tahun ke atas itu.