REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Media sosial sudah menjadi bagian hidup dari kehidupan masyarakat modern. Platform ini memungkinkan siapapun bisa menemukan hal-hal baru, berbagi ide dan momen, serta berinteraksi dengan pengguna lain.
Kendati demikian, mendokumentasikan segala hal di medsos tidak selamanya baik. Pernahkah anda memikirkan kemungkinan terjadinya tindak kriminal akibat postingan pamer di medsos? Berdasarkan riset yang dilakukan firma interior rumah Hillarys, pamer atau membual di medsos tentang barang-barang mahal dan liburan di medsos meningkatkan risiko seseorang menjadi sasaran perampok.
Survey melibatkan lebih dari 2.000 warga Inggris berusia di atas 18 tahun. Semuanya memiliki minimal satu akun medsos aktif dan memiliki atau menyewa properti. Lebih dari separuh responden mencantumkan lokasinya ketika mereka mengunggah sesuatu ke medsos. Hasil survey menunjukkan satu dari 12 responden mengaku dirinya jadi sasaran pencuri setelah memposting aktivitasnya di medsos.
Ketika ditanya apakah mereka membagikan postingan tentang kado atau pembelian barang-barang mahal, 51 persen mengatakan ya. Sementara itu, 21 persen menyatakan mereka memposting berita-berita terbaru. Sebanyak 79 persen menyatakan mereka biasanya membagikan foto atau video.
Dari riset diketahui 52 persen responden mencantumkan lokasi ketika mereka memposting sesuatu. Angka meningkat menjadi 79 persen ketika mereka sedang berlibur.
"Medsos adalah alat yang luar biasa agar orang dapat terhubung dan membagikan hal-hal yang mereka sukai. Akan tetapi, penting menyadari bahwa membagikan informasi sensitif seperti lokasi anda bisa menggiring pada ancaman keamanan," kata Tara Hall selaku juru bicara Hillarys dilansir dari Independent.
Lepas dari hal itu, praktisi lain juga mengingatkan Insta-bragging atau perilaku pamer liburan di Instagram bisa menggugurkan proses asuransi anda. Ini karena mayoritas penjamin asuransi memasukkan klausa reasonable care. Poin ini menitikberatkan pertimbangan asuransi pada postingan-postingan anda di medsos.