Rabu 04 Jul 2018 17:11 WIB

Bolehkah Sering Mengonsumsi Jus?

Benarkah tubuh bisa menyerap lebih baik buah dalam bentuk jus?

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Jus Buah (ilustrasi)
Jus Buah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jus buah dan sayuran sudah menjadi gaya hidup mainstrem saat ini. Ada yang biasa mencampur aneka sayuran menjadi jus untuk camilan. Namun, bolehkah Anda sering membuat jus dan mengonsumsinya? Benarkah jus bisa menurunkan berat badan dan meningkatkan kualitas kesehatan?

Beberapa pendukung atau pro-jus mengklaim tubuh bisa menyerap nutrisi lebih baik dalam bentuk jus. Namun, tidak ada bukti ilmiah tentang ini, atau penelitian yang menunjukkan minum jus lebih sehat ketimbang makan buah dan sayuran itu sendiri.

Ada yang mengklaim jus mempermudah tubuh mencerna serat, namun faktanya kebanyakan orang Amerika gagal mendapat cukup serat dalam makanan sehari-hari mereka. Ada juga yang menyebut jus bisa menyingkirkan racun, namun banyak ahli kesehatan berpendapat tubuh bisa membuang racunnya sendiri.

Dilansir dari Consumer Healthday, Rabu (4/7), jus mempunyai manfaat kesehatan jangka panjang. Jenis-jenisnya adalah jus jeruk, jus lemon, jus seledri, dan jus anggur. Namun, jus bukan satu-satunya sumber nutrisi utama.

Anda juga perlu berhati-hati saat mengombinasikan jus, sebab bisa jadi menyebabkan Anda mengalami lonjakan gula darah. Beberapa smoothies berbasis buah juga bisa mengandung ratusan kalori di luar yang Anda perkirakan.

Jika Anda suka membuat campuran jus sendiri, siapkan untuk sekali minum saja. Jangan menyimpan jus terlalu lama di kulkas sebab membuat bakteri berbahaya berkembang cepat. Jika Anda berada di pasar memilih bahan jus, pilihlah buah utuh, untuk mendapatkan serat cukup yang dibutuhkan tubuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement