Selasa 03 Jul 2018 16:56 WIB

Suplemen Antioksidan tak Terbukti Tingkatkan Kesuburan Pria

Penelitian di AS membuktikan suplemen tak berpengaruh dengan kualitas sperma pria

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Masalah kesuburan tidak selalu masalah perempuan.
Foto: Prayogi/Republika
Masalah kesuburan tidak selalu masalah perempuan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suplemen antioksidan kerap digunakan untuk mengatasi infertilitas pria karena dipercaya bisa mengurangi stres oksidatif. Namun, studi terbaru mengungkap bahwa suplemen itu tidak terbukti meningkatkan kualitas sperma atau kesuburan pria.

Studi dipimpin oleh Profesor Anne Steiner dari Universitas North Carolina di Chapel Hill, Carolina Utara. Penelitian melibatkan 174 pasangan yang para lelakinya merupakan pasien di klinik kesuburan pria di seantero Amerika.

Sebagian pria diminta mengonsumsi suplemen antioksidan yang mengandung vitamin C, D3, E, juga asam folat, seng, selenium, dan L-karnitin. Sementara, sebagian pria lain masuk dalam kelompok kontrol yang mengonsumsi plasebo atau obat palsu.

Lantas, tim peneliti menganalisis kesehatan sperma mereka yang didasarkan pada empat faktor. Tim mengukur konsentrasi sperma, morfologi (ukuran dan bentuk), motilitas atau kemampuan sperma berenang ke sel telur, dan fragmentasi DNA.

Setelah tiga bulan, tim melihat sedikit perubahan tetapi tidak berdampak pada aspek kesuburan. Tidak tampak pula perbedaan signifikan antara fragmentasi DNA kelompok antioksidan (28,9 persen) dan kelompok plasebo (28,8 persen).

Tim kembali menilai tingkat kesuburan peserta studi setelah enam bulan, tetapi angka-angka itu tidak bergerak. Profesor Steiner mengatakan, temuan ini menjadi pembaruan penelitian seputar hubungan suplemen dan kesehatan sperma.

Dia mengatakan, ada banyak penelitian terdahulu yang dilakukan pada kelompok kecil dengan latar belakang seragam. Sementara, riset yang dia gagas dalam skala percobaan lebih besar dan beragam tetap tidak membuktikan kegunaan suplemen.

"Hasil studi kami tidak mendukung penggunaan empiris terapi antioksidan untuk infertilitas pria pada pasangan yang mencoba hamil secara alami," kata Steiner, dikutip dari laman Dailymail.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement