Ahad 01 Jul 2018 17:35 WIB

Sicario, Skenario Penculikan Putri Bos Kartel Narkoba

Sicario: Day of The Soldado merupakan sekuel film Sicario di 2015.

Rep: Noer Q Kusumawardhani/ Red: Indira Rezkisari
Sicario: Day of The Soldado
Foto: Sony Pictures
Sicario: Day of The Soldado

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Sicario: Day of The Soldado dibuka dengan beberapa helikopter yang melintasi perbatasan Amerika-Meksiko pada malam hari. Sekumpulan orang yang akan menyeberang ke Amerika melalui jalan ilegal tertangkap oleh tentara militer Negeri Paman Sam itu.

Salah satu dari mereka melarikan diri dari rombongan. Namun, petugas dalam helikopter masih bisa mengejar laki-laki tersebut.

Karena terpojok, ia memanjatkan doa sembari disorot lampu helikopter dari atas. Tak disangka pria itu mati karena meledakkan dirinya sendiri.

Aksi bom bunuh diri berlanjut di wilayah Kansas City. Beberapa pria meledakkan diri dan membuat sebuah mini market hancur.

Pemerintah Amerika melalui Departemen Kehakiman menyatakan tidak takut pada aksi teror dan mereka menduga aksi teror ini dilakukan oleh kartel narkoba yang kerap menyelundupkan orang ke Amerika. Pemerintah kemudian menugaskan agen CIA Matt Graver (Josh Brolin) untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Graver berencana menculik putri kartel narkoba yang berkuasa di Meksiko bernama Isabel Reyes (Isabela Moner) untuk membuat kartel-kartel di sana bertikai. Jadi, agen berdarah dingin ini tak menghabiskan banyak tenaga untuk menyingkirkan mereka semua. Demi melancarkan misi ini Graver meminta bantuan rekannya, Alejandro (Benicio Del Toro).

Usai berhasil menculik Isabel, Graver dan Alejandro membuat skenario seolah-olah mereka menyelamatkan remaja putri ini, juga mengantarkan Isabel ke perbatasan. Setengah perjalanan rombongan mobil Graver dan Alejandro dikawal oleh mobil polisi federal Meksiko.

Tiba-tiba, muncul pengkhianat. Di tengah adu tembak, Isabel melarikan diri.

Film Sicario: Day of The Soldado merupakan sekuel dari film Sicario yang tayang 2015 silam. Film bergenre aksi, kriminal, dan drama ini menyuguhkan aksi adu tembak yang cukup intens yang mungkin disukai oleh penggemar film Socario sebelumnya. Beberapa adegan kekerasan menghasilkan sedikit perasaan tak nyaman dan depresi untuk penonton.

Yang agak mengganggu dari film ini adalah logika konsep cerita yang dimulai dari serangan teroris dan berakhir berperang dengan kartel narkoba. Penonton kemungkinan akan sedikit kebingungan dan mempertanyakan apakah film terkait serangan teroris atau kartel narkoba?

Juga ketidakjelasan nasib karakter Isabel dan Miguel di film yang disutradarai oleh Stefano Sollima. Bisa jadi cerita soal mereka diceritakan di film selanjutnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement